Perjalanan Membaca di Tahun 2025
Di awal tahun, aku menetapkan angka target membaca 25 buku dalam 1 tahun ini.
Yaaa.. 25 in 25 (supaya cantik)Alhamdulillah tercapai... *celebrating my small win*
Jika selama ini aku menghabiskan banyak buku non-fiksi, tahun ini aku melahap banyak buku-buku fiksi.
Dari buku-buku fiksi, aku berkelana ke dunia yang belum pernah kudatangi, aku melihat dari perspektif yang belum pernah kubayangkan, aku mendengar suara yang selama ini begitu jauh, dan aku merasakan banyak perasaan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Hatiku penuh.
Benar kata J.S Khairen, buku fiksi untuk hati, non-fiksi untuk otak. Bacalah keduanya.
Selain itu, seperti tahun-tahun sebelumnya, aku termotivasi mengikuti reading challenge dari bbbbookclub (Buibu Baca Buku Book Club), dan tahun ini aku semakin termotivasi karena komunitas ini mengadakan pertemuan offline! di Depok. Tepatnya di Aksata coffe & library.
Semangatku selalu tumbuh saat berangkat dan hatiku selalu penuh saat pulang.
(Terima kasih kepada suamiku yang dengan senang hati mengantarku kesana!).
Kegiatan akan diawali dengan silent reading kemudian kami akan berbagi insight dari buku yang dibaca.
Tak jarang pula, kami lanjut mendiskusikan topik-topik bacaan yang berkaitan langsung dengan realita.
Hidup memang tak dapat ditebak, tahun ini aku belum melanjutkan sekolah lagi, namun di tahun ini aku merasa tumbuh.
Tak ada kata akhir dalam belajar. Aku akan terus belajar, di dalam maupun di luar sekolah.
Hidup memang tak dapat ditebak, tahun ini aku belum melanjutkan sekolah lagi, namun di tahun ini aku merasa tumbuh.
Tak ada kata akhir dalam belajar. Aku akan terus belajar, di dalam maupun di luar sekolah.
Komentar
Posting Komentar