Unexplainable Feeling & Unexpected Action
Hari itu ulang tahun sulungku, Tsabit. Aku senang merayakan hal-hal yang berbau momentum, meskipun sederhana. Aku berharap hal itu bisa menjadi tabungan cinta anak-anakku kelak. Dengan diriku yang tidak 24 jam di rumah, aku senang dengan teori tabungan cinta, quality over quantity. Mungkin itu juga yang aku dapatkan dari orangtuaku dulu, bahasa cinta orangtuaku adalah physical touch dan word of affirmation. Peluk, cium, dan ungkapan sayang memenuhi masa kecilku, sehingga meskipun kedua orangtuaku bekerja dan kami masuk pesantren di usia dini (12 tahun), Alhamdulillah, masa kecil kami indah dan banjir kasih sayang. Alhamdulillah. Kembali ke cerita hari itu, syukuran hari ulang tahun itu sudah kami rencanakan 7 hari sebelumnya. Qodarullah, suamiku mendapat tugas dinas luar pulau pada H-3 acara. Sebagai istri, aku berusaha legowo. Acara tetap dilanjutkan. Nenek dan kakeknya anak-anak membawa hadiah sepeda untuk Tsabit. Tsabit senang bukan kepalang. Memang aku dan suami berenca...