Postingan

Fixed Mindset vs Growth Mindset pada Tes Karakter

Teman-teman semua pasti pernah melakukan tes karakter, baik tes STIFIn (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, Insting), DISC (Dominance, Influence, Steadiness, Compliance), maupun MBTI (16 Karakter).  Amat menarik dan seru bukan?  Kita merasa dimengerti, seraya mengangguk-angguk.  "Iya ya.. ini sih aku banget", misalnya.  Manfaatnya juga beragam.  Selain dapat mengenali diri dan meningkatkan potensi diri, kita juga menjadi tahu bagaimana cara mengenali karakter orang lain untuk dapat menyesuaikan cara berinteraksi dengan mereka.  Ada hal menarik yang saya dapatkan saat pelatihan kemarin.  1. Karakter dapat berubah seiring waktu.  Karakter dapat berubah sesuai dengan pengalaman, pendidikan, serta kejadian yang menimpa. 2. Karakter tidak tunggal, melainkan presentase.  Misalnya, satu individu dapat mewakili kerja keras dominance, sikap tenang steadiness, daya analitik compliance, dan keramahan influence.  3. Sifat buruk dalam karakter buk...

Keluar dari Belenggu Membandingkan

Derasnya arus informasi dan masifnya pengguna media sosial membuat antar individu dapat melihat maupun menampakkan kehidupan pribadinya. Dari teman hingga selebgram.  Dari rumah impian hingga destinasi liburan.  Dari menu makanan hingga tren pakaian.  Dari prestasi hingga pekerjaan.  Secara sadar mudah saja kita mengelak.  "Tidak berpengaruh pada kehidupanku kok." Ya.. mungkin betul, mungkin juga tidak.  Sisi positifnya tentu ada, let's say .. inspirasi, ragam info terkini, senang karena dapat tetap  keep up dengan teman lama, bertemu circle baru, etc..  Namun ada sisi lain, secara tidak sadar, walaupun sedikit.  Mungkin terbesit pikiran membandingkan kehidupan orang lain dengan kehidupan sendiri.  Sayangnya, tak banyak yang mau mengakui dan jujur pada diri sendiri.  Hingga celakanya, hal tersebut membuat diri tidak bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki.  Hal manusiawi.. Untuk memiliki lebih banyak keinginan dibandingkan m...

Do'a Orangtua

Dewasa ini, seringkali dalam pikiranku, terlintas kilas balik.  Saat pertama kali aku masuk sekolah, orangtuaku hadir mengantar.  Setiap kali dibagikan raport, orangtuaku datang dengan senyuman.  Setiap kali aku berangkat study tour, hingga pergi merantau, orangtuaku tulus menghaturkan do'a lewat lambaian tangan.  Setiap kali akan ujian, orangtuaku menemaniku belajar, memberikanku semangat melalui senyuman, lelah tak dihiraukannya.  Do'a-do'a senantiasa teriring dalam sujudnya, berharap anaknya tumbuh dengan baik dalam melewati berbagai masa. Do'anya senantiasa terlantun di sepertiga malam, sejak aku kecil, hingga aku dewasa, bahkan sampai kini, sampai usiaku kepala tiga, sampai aku sudah memiliki anak-anak jua.  Berapa kali kau selamat dari kejadian nyaris celaka, berapa ratus kali kau beruntung melalui segala peristiwa, berapa banyak kemudahan hidup yang kau dapati..  tersebab do'a orangtuamu atas izin Allah 🌸

Live for the Moment

Cinta menjadi lebih sederhana setelah Tsabit dan Qiya lahir.  Sesederhana beradu mata dengan mereka saat sedang bermain di rumah.  Sesederhana mendengarkan cerita mereka dan saling tanya-jawab saat sedang makan bersama di rumah.  Sesederhana mengejar mereka yang tidak mau dipakaikan baju.  Sesederhana membujuk mereka untuk mandi dan juga membujuk mereka untuk berhenti mandi.  Sesederhana mencium aroma tubuh mereka di pagi, siang, dan malam hari.  Sesederhana pelukan di pagi hari dan malam hari.  Sesederhana mengusap lukanya saat mereka terjatuh.  Sesederhana mendekap saat mereka merasa tidak nyaman.  Sesederhana rasa yang tidak bisa diucapkan lewat kata.  Every moment matters.  Hiduplah berkesadaran, live in the moment.  Allah.. Terima kasih telah menjawab do'a-do'aku 💖

Puzzle Mendidik Anak

Berdasarkan pengamatanku, sependek pengetahuanku, dan ikhtiar yang sedang aku usahakan (bi idznillah), dalam menumbuhkan seorang anak, ada 3 puzzle yang tidak boleh hilang salah satu bagiannya saja: 1. Bonding (kelekatan) yang kuat dan teladan yang baik dari orangtua yang matang emosinya 2. Lingkungan (pertemanan dan pendidikan) yang membentuk karakter baiknya 3. Guru hebat yang tulus membinanya di sepanjang hidupnya Katalisatornya: do'a tulus orangtua yang tak pernah putus Allah, mudahkan kami, laa haula walaa quwwata illa billah.  Sungguh tiada daya dan kekuatan tanpa pertolongan-Mu ya Allah. 

Do'a untuk Anak-Anakku

Setelah menjadi orangtua, baru merasakan, di setiap detik, di setiap waktu, selalu ada do'a dan harapan untuk anak-anak.  Di saat hujan turun, saat di perjalanan, saat setelah sholat, selalu terbersit untuk memanjatkan do'a untuk permata hatiku.  Kali ini, di hujan sore ini, tak ingin hanya kuucapkan dalam hati, maka kupanjatkan do'a ini Ya Allah..  Ya Allah, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, Wahai Allah Sang Penggenggam Jiwa,  Jadikanlah anak-anakku Tsabit dan Atqiya, (serta anak cucu dan keturunanku yang mungkin belum hadir) menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah, anak yang cerdas, mudah menerima ilmu yang bermanfaat dan mudah menyerap hikmah akan ilmu & kebesaran-Mu sehingga bijaksana jiwanya, teduh perangainya, dan kokoh imannya.  Ya Allah, Yang Maha Cerdas, Maha Bijaksana,  Jagalah setiap langkah anak-anakku agar senantiasa dalam keridhoan-Mu dan ketaatan kepada-Mu, dikelilingi hamba-hamba-Mu yang sholih, bertemu dan mendapat bimbingan guru-...

Merenungi Perjalanan

Allah anugerahkan perasaan, akal, dan berbagai indra agar manusia dapat merasakan, merenungkan, dan memikirkan akan setiap kejadian, akan kebesaran Allah, atas kesempurnaan penciptaan, atas keteraturan benda sekecil atom hingga sebesar galaksi. Setiap apa yang kita lihat, dengar, dan temukan, telah digariskan, tak ada yang kebetulan. Nothing in life happens by chance. Every single incident, every single moment, every single word or look someone gives to you, it all happens for one single purpose; to remind you to Allah subhana wa ta'ala. Rest, read, and listen, What is Allah trying to tell you? Bertanya pada hati tidak bisa dalam kegusaran, dalam kemarahan, atau dalam keramaian. Menepilah sejenak untuk merenungkan. Apa yang Allah ingin aku ketahui? apa yang Allah ingin aku pelajari? Apa yang Allah ingin aku lakukan? Menjalani kehidupan bumi dengan hati yang tertaut pada langit.