Syukurku


Bahagia secukupnya.
Sedih seperlunya.
Mencintai sewajarnya.
Membenci sekedarnya.
Tapi, bersyukurlah sebanyak-banyaknya.

Ketika sedang sedih atau kecewa, saya suka malu sama Allah.
Sebab saya seakan-akan seperti tidak menerima takdir Allah.

Kalau saya sedih yang paling saya ingat bahwa satu kesedihan sepaket dengan banyak kebahagiaan.
fainna ma'al 'usri yusron, inna ma'al 'usri yusron.

Ummiku selalu bilang; Jika do'a dan usaha sudah tertunai, apapun hasilnya wajib disyukuri.
Jika pun tidak sesuai harapan, itulah yang terbaik menurut Allah.
Sebab Allah Maha Tahu, kita tidak tahu.
Pada setiap kejadian selalu ada hikmah di dalamnya.

Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak (H.R Ahmad)

Ternyata benar, Allah mempunyai rencana lain untuk saya.
Hari ini saya ikut seleksi untuk menjadi peserta IMO (Indonesian Medical Olympiad) di Padang akhir November mendatang.
Sejujurnya saya agak pesimis melihat temen-temen peserta yang lain.
Untuk ukuran saya, kemungkinannya tidak banyak untuk lolos.
Ternyata Allah mengizinkan saya lolos seleksi
Alhamdulillah..

Saya jadi merasa malu sama Allah
Allah baik banget
Jadi, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, saya akan giat belajar.

Kalau saya flashback lagi,
Hal-hal yang dulunya saya rasa terlalu sulit, Allah yang selalu menjadikannya mungkin.
Impian saya mulai bertambah yang terceklis. Alhamdulillah.
Pertanda impian yang lain meminta untuk segera diwujudkan..

Bagi Allah, bukan hal yang tidak mungkin, jika saya dan teman-teman satu tim saya bertekad untuk go to PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) melalui PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang telah kami usulkan. Semoga mimpi ini turut terwujud Aamiin.

Keep a dream alive!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan