Sarah

Bismillah

Sebenernya tulisan ini mau aku publish di tanggal 22 november pas sarah ulang tahun.
Tapi yaa karena sarah mungkin udah nggak sabar. Okelah dimajuin. Hehe

Oke Sarah ini siapa? She is my best friend plus adikku yang paling bontot (ceritanya)
Hahaha.. dia udah bilang kok ke umi aku kalau dia mau jadi anak keempat --aku 3 bersaudara.

“selamat ulang tahun umi asih…
Semoga sehat selalu bahagia selalu….
Dari adik sarah, anak ke-4”

Niat banget kan haha :D

Terus jawaban dari umi, “makasih ya sarah cantik, semoga sukses kuliahnya, tapi umi kan maunya anak keempatnya laki-laki hehe”

Hahahahahahahhahaha =))

Pertama kali ketemu pas kita mau ke Pare. Haha. Tampangnya lucu. Emang tampang anak bontot gitu sih.
Di Pare kita nggak begitu deket.
Pas di awal SMA juga nggak deket. Kalo lagi diem dia agak jutek sih. Kalo senyum baru cakep. haha

Kapan ya kita mulai deket.
Oh iya pas kita satu kamar. Kamar 3.
Lupa sih tepatnya kapan. Lupa juga pertama kali curhat kapan.
Oh kayaknya pas aku lagi cupu-cupunya menghadapi problem baru deh. Cerita galau anak SMA. cuihh wkwkw

~~Soundtrack Kisah Kasih di Sekolah~~

Hahahahahahahahaha lucu kalo diinget-inget.

Nah semenjak itu, sarah adalah tempat cucusapi (curhat-curhat sampai pingsan) dan kita jadi deket banget. kemana-mana pun bareng.

Kalo soal percintaan ABG, sarah ini senior, aku polos bet. Bisa dibilang kita ini seperti Rian dan Miko di serial Malam Minggu Miko.
Selain itu dia juga kepo berat, tahulah dia semua rahasia aku. Nggak sampe semua juga sih hehe.

Biasanya kita cucusapi pas orang-orang sekamar udah pada tidur. Itu kadang sampai larut malam banget.
Atau kita cucusapi sambil belaga romantis di bawah bintang-bintang bertaburan yang super indah dan  hanya bisa didapetin di sekolah terbaik kita. Dan yang ini kita lakuin sambil tiduran di lapangan basket malem-malem. Paginya aku masuk angin :s

Selain cucusapi kita juga suka merangkai mimpi. Sarah mau Farmasi ITB, aku mau FK UGM, sarah mau tinggal di Jepang, aku mau tinggal  di Jerman. Aamiin.

Sarah ini orangnya lembut dan sensitif, dari dia aku belajar peka.
Dia juga jujur banget sama aku. So, she can describe me honestly.
Dia nggak canggung kalau mau bilang aku tuh salah, harusnya gini atau gitu. I like it and I feel comfort.
Orangnya emang agak males sih. Tapi sebenernya punya niat untuk bangkit dan rajin. Impiannya juga tinggi-tinggi. Semoga terkabul ya sar J

Dari dia juga aku belajar untuk melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Jujur aja, kita sering beda pendapat, adu argumen tentang hal-hal yang kita diskusiin mulai dari hal nggak penting, sikap orang-orang tertentu, berita-berita terbaru sampai ketetapan pemerintah.
Ya walaupun beda, tetap saling menghargai pendapat satu sama lain, tentunya.

Walaupun lagi libur di rumah, kita tetep komunikasi tanpa putus. Telponan sambil nangis juga udah lumrah. Akhirnya terobati dengan ketawa-ketiwi lagi.

Kalau mau diceritain detail panjang banget sih.

Yang jelas, sarah ini pendengar yang baik deh pokoknya.
Dia menerima segala keanehan maupun kelebayan aku,
antusias untuk hal-hal sederhana yang menurutku membahagiakan,
simpati untuk hal-hal yang membuatku sedih walaupun hanya sepele.

Waktu berlalu. Di malam terakhir sebelum perpisahan, aku nggak nyangka dia nulis ini:

“Ya Allah, terima kasih engkau telah mempertemukanku dengan Hanifah Rahmania, sahabat terbaikku selamanya :’).
Jagalah tali persaudaraan diantara kami.
Dia yang menerima sifat baik dan buruk saya dengan sabar seperti kakak saya sendiri.
Jaga dia ya Allah bila saya tidak bersamanya lagi.
Terima kasih karena memberi dia untuk mengingatkan saya bila saya dalam keburukan.
Saya baru sadar ini adalah hadiah darimu yang sangat berharga untuk hidup saya :’)
Ikatkanlah terus tali persaudaraan kami ya Allah. Aamiin ya rabbal ‘alamin:’)”

Nggak nyangka banget kata-kata ini keluar dari tangan sarah. Makasih ya sar. Uhibbuki fillah :”)


Dan sampai saat ini, sampai detik ini pun, kami masih sering melakukan agenda cucusapi. Nggak kenal waktu. Kalau tiba-tiba ada sesuatu yang pengen di share, langsung kontak sarah. Begitupun dia, kalau ada sesuatu hal yang baru di hari-harinya, informasi itu langsung aku dapat. Tak heran kalau aku tahu teman-teman kuliahnya plus karakteristiknya dan sebaliknya. Nice.

Kemarin aku sempet bilang,
“sar, kalo ane nikah, ente jadi MC ya”
“kenapa emang?”,
“kan nt yang tahu perjalanan hidup cita dan cinta ane”
“enggak ah, ane kan juga mau makan-makan dan salam-salaman ama yang laen”

Hahaha dasar sarah :P :D

Saat kuliah terpisah pulau seperti ini, selalu rindu untuk bertemu.

Sarah: I miss someone
Me: whom?
Sarah: you
Me: miss you too.

Dan lain-lain dan seterusnya. 
Post blog ini nggak bisa memberikan gambaran seluruhnya. Kurang lebih seperti itulah. Semoga tali persahabatan kita tak akan terputus. Aamiin.

Komentar

  1. pengen nangis bacanyaaa :')
    haha farmasi ITB -_- BYE! tapi tetep di bandung2 juga :')
    dan gue pun tau temen2 lu juga hehe

    BalasHapus
  2. sudah kuduga kau masukkan foto yang satu ini
    kenapa gak yang kita beradu kaki?

    BalasHapus
  3. iya kalo ente kesampaian bandungnya, kalo ane kesampaian fk nya :>
    yaudah dua-duanya aja ya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan