Bahagia dan Sedih



Apakah menangis selalu diidentikkan dengan kesedihan (?)
Apakah tertawa selalu diidentikkan dengan kebahagiaan (?)

Pernahkah kalian merasakan senang yang teramat sangat,
bahagia maksimal hingga menangis?
Pernahkah merasakan kesedihan yang amat sangat, depresi mendalam hingga tertawa?

Aku jadi berpikir akan mekanisme ini.
Mungkin keajaiban homeostasis yang menjadikannya tetap seimbang.
Layaknya sekresi hormon dalam darah yang akan menstimulasi negative feedback apabila terproduksi terlalu banyak.
Mungkin bahagia seperti hormon insulin dan sedih adalah hormon glukagon.

Bahkan mungkin ini merupakan sebuah bentuk keadilan;
Saat mencapai titik kebahagiaan maksimal, kita akan menangis. Menangis haru.
Ketika jatuh dalam kesedihan mendalam, bisa jadi malah tertawa. Tertawa pasrah.

#random

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan