Menjejak tingkat 2

Bismillah

Banyak perubahan yang menyenangkan dari peralihan tingkat satu ke tingkat dua.

Yang pertama adalah materi klinik.
Kalau di semester 1 dan 2 kami hanya belajar basic. Maka mulai semester 3 kami sudah belajar materi  klinis. Materi dan masalah yang disajikan mirip dengan masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi. Ini menimbulkan semangat lebih untuk mengetahui ilmu kedokteran lebih dalam dan lebih komprehensif, dari tahap mengenali gejala, anamnesis, diagnosis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, mengetahui etiologi serta patogenesis dan patofisologi suatu penyakit, penatalaksanaan, terapi dan farmakoterapi, serta edukasi terhadap pasien dan masyarakat.
Nice to know, nice to be able to practice it :)

Yang kedua adalah organisasi.
Ya, di tingkat dua, kami naik tingkat dari keluarga muda menjadi pengurus organisasi. Organisasi merupakan penyeimbang dari kuliah kedokteran. Kalau saya sebutkan manfaatnya akan banyak sekali tulisan saya. Yang jelas organisasi adalah kebermanfaatan yang menyenangkan.
Memang awalnya berat mengemban amanah ini. Kebetulan saya mendapat amanah sebagai bendahara umum di FSI Ibnu Sina dan staf ahli PSDMO di BEM. Keduanya berat bagi saya.
But, the hardest thing is the beginning. Benar sekali, hal yang tersulit adalah memulainya. Setelah permulaan pertama, maka kita akan dituntut untuk terus mencoba dan lebih terlatih. 
Over all, I enjoy them :)

Yang ketiga adalah, lebih ikhlas.
Ikhlas untuk tinggal dan berjuang di Lampung.
Ikhlas untuk tidak menginginkan Universitas lain.
Ikhlas untuk tidak mengharapkan terdidik di FK lain.
Mulai mencintai FK unila. Bangga dengan FK Unila.
Benar saja, semua memang butuh waktu, adaptasi membutuhkan waktu.

Senior said, mahasiswa di Universitas ternama,  namanya memang sudah besar karena Universitasnya. Tapi kita, sebagai mahasiswa di FK yang baru berdiri sejak tahun 2002. FK yang tergolong masih muda. Tugas kitalah mahasiswanya untuk membesarkan nama alamamater kita, Universitas Lampung. KhususnyaFK Unila.

Doctor said, “Mutiara di dalam lumpur, adalah tetap mutiara”
Jadi, kualitas seseorang tidak selalu dilihat dari tempat ia berada.

Memang saya sering membandingkan FK Unila dengan FK lain. Namun, pada akhirnya, banyak sisi positif dari FK Unila berdasarkan sudut pandang saya.

1. Akreditasi A

Ya, akreditasi A untuk FK yang baru berumur 10 tahun patut diacungi jempol.
Memang ketika saya pertama kali masuk akreditasinya masih B. Selang satu semester angkatan kami menjalani perkuliahan, Badan Akreditasi PTN melakukan penilaian dan Alhamdulillah akreditasi kami meningkat menjadi A. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan hingga tahun-tahun berikutnya :)

2. Dosen yang baik hati

Sebelum saya menjadi mahasiswa, saya berpikir kalau dosen adalah sosok yang tidak peduli dengan mahasiswanya. Hanya memenuhi kewajiban memberikan kuliah, nilai, dan semacamnya.
Ternyata saya salah besar. Dosen-dosen dan dokter-dokter yang saya temui adalah beliau-beliau yang membimbing mahasiswanya dengan hati, tak hanya materi kuliah semata. Dokter-dokter kami, disamping berbagi ilmu, juga berbagi pengalaman, nasihat kehidupan, serta motivasi. Sehingga kami bersemangat untuk menggali ilmu kedokteran dan sungguh-sungguh mewujudkan impian. Beliau-beliau juga mengenal kami dan berusaha menghafal nama kami satu persatu. Sangat baik hati :)

3. Lingkungan ukhuwah

Lingkungan FK Unila termasuk lingkungan islami. Saya berjumpa dengan banyak sekali saudara-saudara yang saya rindukan. Mereka adalah saudara saya sesama muslim :)
Sebagian besar kami dipertemukan di FSI Ibnu Sina. Kakak-kakak tingkat disini baik sekali. Dengan hati, membimbing kami, mengarahkan kami menjadi lebih baik. Teman-teman disini juga baik sekali. Ramah dan menyenangkan.

Sesungguhnya teman terbaik adalah teman yang dengannya bertambah ketaatan kita pada Allah, yang bersamanya, kita menjadi semakin menyadari kebesaran Allah.

Banyak pula dosen-dosen dan dokter-dokter yang ikhwah. Mereka adalah impian-impian kami. Menjadi dokter yang sholih dan mushlih. sholihah dan mushlihah.

Semakin tinggi ilmu seseorang, maka akan semakin tinggi keimanan dan ketaatannya kepada Sang Pencipta.

4. Sistem belajar yang bagus

Yakni problem based learning dan student centered. Menstimulasi kami menjadi lebih aktif, memacu untuk mengetahui ilmu lebih dalam, dan membangun tanggung jawab untuk belajar mandiri.

5. Fasilitas yang terus diperbaharui

Memang gedung kami tidak sebesar gedung FK lain. Namun, fakultas ini terus membangun dan menambah fasilitas-fasilitas sehingga kami dapat belajar dengan layak dan nyaman.

Kurang lebih begitulah pandangan saya saat ini. Menyenangkan berada di tingkat 2. Mudah-mudahan semakin naik tingkat, semakin tinggi pula level menyenangkannya ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan