Refleksi 22 Tahun

Detik terus berlalu
Sisa usia semakin berkurang
Terima kasih ya Allah telah memberikan kesempatan waktu kepadaku
Jadikanlah usiaku berkah
Jadikanlah aku pribadi yang bermanfaat bagi orang lain

Masih sedikit sekali bekal yang kupunya
Ya Allah terima kasih atas nikmat-Mu

Banyak sekali perubahan yang kualami di usia 22 tahun ini
Wisuda kemarin adalah salah satu hadiah ulang tahun terbaikku
Alhamdulillah





Saat ini, mau tidak mau aku harus menyadari bahwa waktuku bukan lagi milikku
Tetapi milik pasien-pasienku
Aku harus menyadari bahwa waktu tidurku jelas tidak akan sama seperti sebelumnya
Lima minggu di ruang bersalin mengajarkanku bahwa aku masih sangat sedikit ilmunya
Ya Allah anugerahilah aku ilmu yang bermanfaat
Aamiin

Hal yang paling berkesan sepanjang menjadi dokter coass adalah kekuatan do’a
Bahwa ilmu dan keterampilan tidak cukup untuk menyelamatkan pasien
Pada masa-masa kritis terutama, di saat seluruh keluarga mencemaskan seorang pasien yang dalam keadaan gawat. Sungguh diri ini merasa tidak berdaya tanpa memohon pertolongan kepada Allah
Do’a lah yang telah menjelma menjadi keajaiban-keajaiban
Dan Allah lah yang Maha Menyembuhkan
Dan Allah lah yang Maha Berkehendak
Dan Allah lah yang Maha Pengasih dan Penyayang
Dan Allah lah yang Maha Kuat
Dan Allah lah yang Maha Agung
Dan Allah lah yang Maha Besar

Sungguh bahagia itu sesederhana melihat keharuan proses kelahiran
Sungguh bahagia itu sesederhana  melihat pasien sembuh dan terselamatkan
Sungguh bahagia itu sesederhana menyaksikan ucapan syukur dan terima kasih yang tulus dari keluarga pasien
Sungguh bahagia itu sesederhana melihat senyuman seseorang yang sehat setelah masa sakitnya
Terima kasih ya Allah untuk kebahagian-kebahagiaan tersebut




No matter how hard life is. Face it with joy and gratitude :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Keluar dari Belenggu Membandingkan

Merenungi Perjalanan