Berpikir Sederhana

Di waktu dunia yang tidak lama dan sementara ini, mengapa harus berpikir dua kali untuk melakukan kebaikan?

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat maka (kerugian kejahatan) itu untukmu sendiri" (Q.S Al-Isra: 7) 

Setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. 

"Sesungguhnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya." (HR Bukhari dan Muslim)

 Apakah niatnya? 

Jika niatnya beramal, membantu orang, maka apapun hasilnya tidak akan masalah.  

Tidak akan merisaukan hati. 

Mau hasilnya kita diberikan apresiasi atau tidak diberikan apresiasi. 

Tidak masalah. 

Allah mencatat kebaikan sebesar zarah pun. 

Allah Maha Melihat, Allah Maha Mendengar. 


Rezeki itu tidak selalu uang. Sungguh banyak bentuk rezeki pemberian Allah.

Dapat berupa ketenanganan, kesehatan, kemudahan dalam segala urusan 🤍


Nikmatnya hidup dengan sederhana. Bukan sederhana dalam bentuk materi. 

Melainkan, sederhana dalam menanggapi setiap kejadian atau problem 😊

Jika datang problem, hadapi dengan tenang. 

Dengan hati lapang dan kepala dingin, bukan dengan sikap over-reaktif.

Over-reaktif hanya akan memperumit hidup kita, bahkan hidup orang di sekitar kita. 


Jadi teringat pesan Ibunda Rudy pada film Rudy Habibie

"Rudy, mata air yang kotor jika diaduk-aduk akan bertambah keruh. Sabar... biarkan kotoran itu mengendap, hingga yang mengalir adalah yang jernih."


Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi jalan keluar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan