Kesalahpahaman Muslim menurut Dr. Ahmed Khayri Al-Omari
Dr. Ahmed Khayri Al-Omari (seorang penulis literatur islami dan juga seorang dokter gigi) menuliskan ada 5 kesalahpahaman muslim yang menyebabkan penurunan jauh produktivitas umat muslim dibanding masa kejayaan islam terdahulu.
1. Kita seharusnya mengabaikan dunia
Apa yang Islam larang adalah mencintai kenikmatan-kenikmatan dunia sedemikian rupa sehingga kita lebih mementingkan dunia daripada mencari keridaan Allah. Bukan mengabaikan dunia sama sekali, karena dunia adalah ladang amal sebagai bekal di akhirat nanti.
Ada beberapa ayat-ayat Al-Qur'an yang membedakan kehidupan dunia dan dunia itu sendiri
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa"
(Q.S Al-An'am: 32)
"Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: 'Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah', kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan di akhirat ini hanyalah sedikit"
(Q.S At-Taubah: 38)
"Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu."
(Q.S Fathir: 5)
Ayat-ayat tersebut memandang rendah kehidupan dunia, bukan dunia itu sendiri, berbeda dengan ayat-ayat di bawah ini:
"Dan di antara mereka ada orang yang berdo'a: 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."
(Q.S Al-Baqarah: 201)
"Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
(Q. S An-Nisa: 134)
Jika dunia begitu buruk, dan kita disuruh mengabaikannya, mengapa Allah membicarakan tentang balasan yang demikian positif?
Tidak ada yang salah dengan hidup di dunia ini, justru kita harus memanfaatkan semaksimal mungkin potensi diri kita untuk kebaikan umat manusia dan kesejahteraan bumi.
Sayangnya kita hidup di dunia dimana bahkan umat muslimin mepraktikan konsep "memandang rendah dan mengabaikan dunia" sebagai alasan untuk tidak menjadi penduduk dunia yang produktif.
yang apabila kita bercerita tentang umat lain yang maju di berbagai bidang kehidupan, mereka akan menjawab, "oh biarkan saja mereka mendapatkan dunia, kita yang akan mendapatkan akhirat", seolah-olah keduanya tidak berkaitan!
Dunia adalah ladang untuk mendapatkan akhirat; di sinilah tempat kita menanam amal kebaikan, memajukan masyarakat, dan menyejahterakan bumi dengan harapan mendapatkan balasan di dunia ini dan di akhirat kelak.
Bayangkan jika para sahabat Nabi Muhammad SAW, dan generasi-generasi terdahulu memiliki kesalahpahaman yang sama dengan kita sekarang ini, bayangkan jika mereka mengabaikan dunia dan berkata "biarkan orang-orang nonmuslim mendapatkan dunia, kita akan mendapat akhiratnya", akankah islam mencapai masa kejayaan dan peradaban emas?
to be continued..
Source: Productive Moslem written by Mohammed Faris
Komentar
Posting Komentar