Telaga Warna

Dulu kita pernah alpa
Pernah juga luka
Lalu kau bawakan suka
Dan ku membawa cita
Maka terhapuslah duka

Namun bukan itu.
Yang kita ingin raih ternyata lebih dari sukacita
Kita rindu telaga warna

Maka bukan disini telaga berada
Dan bukan untuk saat ini pula

Kini mulailah menjejak
Tap.. tap..
Setapak, dua tapak
Melangkahlah
Tiga tapak, empat tapak
Tapak demi tapak
Berjalanlah

Hingga tanpa sadar kau cukup jauh meninggalkan masa ini
Masa ketika dirasa berat tuk melangkah
Teruslah menapak, melangkah, dan meninggi
Genggam tekadmu
Meretas jarak menembus batas
Hingga suatu saat kau sampai disana
Di telaga sejuta warna


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Keluar dari Belenggu Membandingkan

Merenungi Perjalanan