Di Penghujung Maret
(March 25th)
Tanpa terasa tibalah di hari terakhir usia 19 tahun.
Hari ini bahagia seperti biasa.
Pergi pagi dan pulang malam.
Jadi ceritanya, kita semua nggak bawa kendaraan.
Nindri motornya rusak jadi pinjem sepeda teman kos nya.
Sore ini syuro pergantian pengurus Mushola Asysyifa.
Syuro selesai ketika azan maghrib berkumandang.
Akhwat 2012 yang datang hanya kami berempat (Aku, Tika, Idzni, Nindri)
Karena tidak ada kendaraan, kami berempat berjalan kaki
dan bergantian naik sepeda yang hanya satu-satunya ini.
(March 26th)
Tanpa terasa tibalah di hari terakhir usia 19 tahun.
Hari ini bahagia seperti biasa.
Pergi pagi dan pulang malam.
Jadi ceritanya, kita semua nggak bawa kendaraan.
Nindri motornya rusak jadi pinjem sepeda teman kos nya.
Sore ini syuro pergantian pengurus Mushola Asysyifa.
Syuro selesai ketika azan maghrib berkumandang.
Akhwat 2012 yang datang hanya kami berempat (Aku, Tika, Idzni, Nindri)
Karena tidak ada kendaraan, kami berempat berjalan kaki
dan bergantian naik sepeda yang hanya satu-satunya ini.
Tired but Happy |
(March 26th)
Alhamdulillah Allah masih memberikanku kesempatan untuk
beramal lebih banyak
Kini aku menginjak usia 20 tahun. Sebuah lembaran baru.
Semoga dengan bertambahnya usiaku
bertambah pula amalanku, bertambah dewasa juga sikapku
Semoga aku bisa memanfaatkan amanah usia ini dengan menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat
aamiin
Terima kasih untuk semua tersayang yang sudah mendo’akanku :”)
Aku berharap kalian akan terus mendo’akanku meskipun bukan
di hari ulang tahunku,
Akupun akan begitu.
Terima kasih Allah untuk hadiah 20
tahun ini.
Terima Kasih Tutorial 14 untuk Blackforestnya :9 {}
(Nindri, Deedee, Fefe, Imel, Silvi, Radita, Ajeng, Vina, Luqman, Bobi, Aduy)
(March 27th)
Unforgettable day
Hari super padet tapi aku nggak lelah :)
Berangkat ke Rumah Sakit dari jam 06.15
Setelah kuliah di RS balik lagi ke kampus
Hingga akhirnya perkuliahan selesai pukul 16.30
Sudah sangat sore.
Segera aku dan teman-teman bergegas sholat ashar di Mushola
Asysyifa
Kemudian aku, Idzni, Nindri, dan Huzai langsung menuju ke
rumah
Murobbiyah kami tercinta untuk liqo
Idzni boncengin Aku, Nindri boncengin Huzai
Kak karimah dan Mba Lian sudah sampai lebih dulu karena
nggak ada kuliah sore
Belum setengah perjalanan, hujan turun, awalnya hanya
rintik-rintik
Lama kelamaan mulai deras, pakaian kami sudah basah
sepertiganya
Dan tidak satupun dari kami yang membawa jas hujan
Akhirnya kami memutuskan untuk menepi dan berteduh
Karena kami berteduh di pelataran toko yang atapnya tak
begitu lebar,
Sedangkan hujannya
super deras, tetap saja kami basah.
Setelah tidak begitu
deras, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menerobos hujan
Ternyata oh ternyata hujan kembali menderas.
Tinggal seperempat perjalanan lagi kami sampai.
Kalau kembali pulang pun tanggung
Super sekali rasanya. Seperti berenang di jalan raya.
Di jalan raya hanya ada mobil dan beberapa pengendara motor
dengan jas hujannya
Setiap orang yang berteduh di sepanjang jalan Nampak
keheranan melihat kami
Empat orang perempuan yang mengendarai motor di tengah hujan
lebat tanpa payung atau jas hujan,
Seperti tak ada pilihan lain saja, membiarkan seluruh
pakaiannya tidak ada yang kering satu
persen pun.
Tiba-tiba aku dan idzni teringat perkataan kami tadi siang.
Siang hari tadi memang super terik dan panas.
"Masya Allah panas banget yaa. Rasanya mau diguyur pake air
dingin nih.. byuuur gitu", kataku
"Hahaha iya iya", sahut Idzni
Subhanallah Allah langsung mengabulkan.
Ucapan adalah do’a.
Sampailah di rumah dr. Ety, kami memeras pakaian kami terlebih
dahulu,
Hujan masih deras. Allahumma Shoyyiban Naafi’an.
Kak Karimah, Mba Lian dan Umi Ety terkejut melihat kami yang
basah kuyup.
Kami langsung dipersilahkan masuk.
Dan yaa begitulah, kami halaqoh dalam keadaan basah kuyup.
Maaf ya mi membuat rumah dan mukenanya ikut basah :”)
Bersamaan dengan azan isya kami pulang.
Hujan masih menyisakan
rintik,
Tapi angin malamnya brrrr
Gigi-gigi kami
bergeletuk.
Tapi di dalam hati rasanya bahagia sekali.
Karena hari ini kami telah melukis salah satu kenangan di
kanvas kehidupan kami.
Kelak kami akan rindu saat-saat seperti ini.
Saat dimana kami menentukan pilihan-pilihan kami sendiri.
Saat kami memilih menerjang hujan dan angin.
Anyway, I love rain <3
Pukul 20.00
Sesampainya dikosan ternyata mati lampu.
Haha yasudahlah sabar aja :3
Very unforgettable day.
Komentar
Posting Komentar