Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

My Best Day

Gambar
Hari ini kuliah padat sekali, dari pagi hingga ashar. Ba’da ashar, Aku, Nindri, Idzni, Hani, Sartika, dan Desti datang ke masjid Pondok Pesantren Mahasiswa Darul Hikmah untuk menghadiri kajian. Kajiannya tentang ‘Cinta karena Allah’ "Jika engkau memiliki sahabat yang selalu membantumu dalam ketaatan maka genggamlah erat-erat dan jangan pernah engkau lepaskan, karena mencarinya sangat susah dan melepaskannya sangat mudah" Kajian selesai pukul 17.45. Kami bergegas pergi mencari makanan untuk berbuka puasa. Aku dibonceng Hani, Nindri dengan Idzni, dan Desti dengan Sartika. Saat sudah hampir tiba di tempat makan yang sudah direncanakan, Mereka bertiga tidak berhenti, malah berbalik ke arah teluk. “mau buka dimana han?” , kataku. 10 menit kemudian, “mau kemana sih han, kok jauh amat?” , kataku. Hani tetap tidak menjawab. Mungkin mereka punya tempat makan recommended yang baru, pikirku. Azan maghrib berkumandang. Akhirnya kami berhenti di sebua

Prosa Mini : Bunga-Bunga Cahaya Berkembangan

Malam yang dingin, Aku beranjak dari tempat dudukku, menyudahi kegiatan di depan laptop, menginput laporan kasus hari ini. Waktu menunjukkan pukul 20.00, belum terlalu malam untuk menikmati udara luar. Aku segera menyambar sweater merah mudaku dan bergegas keluar rumah. Hari ini adalah hari terakhirku di Nusa Tenggara Timur, tempatku mengabdi sebagai dokter PTT. Aku menyusuri jalan setapak, jalan yang harus kutempuh untuk menuju Danau Alo. Danau terindah yang ada di daerah ini. Danau yang dikelilingi oleh ratusan bunga anggrek berwarna mutiara, yang jika malam hari menjelma menjadi bunga-bunga cahaya berkembangan. Danau yang menjadi tempatku menepi dari kepenatan selama kurang lebih setahun ini. Aku menatap langit, bintang-bintang berserak dengan indah di langit gagah. Ada cahaya mungil mengelilingiku, sekelompok kunang-kunang cantik. Dua hal yang paling aku sukai sejak kecil, bintang dan kunang-kunang. Ini adalah hari spesialku. Kau pernah berkata, “Jika kau mendapati b

Apakah Kau Pernah Merasakan

Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali mendapat nasihat itu Padahal kau sudah pernah dengar sebelumnya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali mendengar hadits itu Padahal kau sudah pernah hafal sebelumnya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali mengerti tafsir itu Padahal kau sudah pernah mempelajarinya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali terpesona oleh siroh Rasulullah SAW Padahal kau sudah pernah membacanya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Terharu oleh kasih sayang Allah Mungkin itulah yang saat ini aku rasakan Aku tidak bisa menjelaskannya Rasanya seperti kagum untuk yang pertama kalinya Padahal sebelumnya juga pernah kagum Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta berkali-kali Aku jatuh cinta pada islam berkali-kal

Penjagaan Allah

Setelah 40 hari tidak berjumpa dalam halaqoh tarbawiyah, akhirnya bertemu juga, ibarat menemukan oase di padang tandus. Entah mengapa materi yang disampaikan selalu pas sekali dengan keadaanku. Tentang Penjagaan Allah. Selama kurang lebih sebulan ini, isi tulisan dalam diaryku tak lain tentang merenungi penjagaan Allah. Sungguh tidak ada alasan untuk tidak bersyukur Betapa aku bersyukur, bagaimanapun turun-naiknya imanku, betapa aku yang masih banyak lalai ini, Namun Allah selalu menjadikanku dalam keadaan yang baik Allah selalu mempertemukanku dengan orang-orang yang baik Allah selalu menempatkanku di tempat yang baik, berisi orang-orang baik Terima kasih ya Allah Sungguh hanya kepada-Mu tempat ku berlindung dan meminta penjagaan. Abu Abbas Abdullah bin Abbas ra. berkata, suatu hari aku berada di belakang Rasulullah saw. [membonceng], Beliau bersabda, “Nak, aku hendak mengajarimu beberapa kalimat: Jagalah Allah, pasti Dia menjagamu. Jagalah Allah, Dia s

Ketika KKN Telah Usai

Alhamdulillah KKN had done Rasanya seperti mimpi, 40 hari berlalu begitu cepat dan besok sudah kuliah lagi. Tadi pagi masih di Mesuji dan sekarang sudah di kosan. Hal pertama yang ingin kuberitahu, ternyata Mesuji jauh dari ekspektasiku. Warganya ramah sekali, tempatnya aman. Motor yang tidak dimasukkan ke rumah pun aman dari pencurian, jauh dari kerusuhan, tidak seperti yang kusaksikan di media. Hal kedua adalah, banyak pelajaran berharga yang kudapatkan ketika berinteraksi dengan lingkungan sekitar selama 40 hari. Aku bersyukur mendapatkan teman sekelompok seperti mereka, kooperatif, nyaman, dan saling membangun. Selama 40 hari begitu banyak kenangan yang tak akan aku lupakan, semuanya aku abadikan dalam sebuah diary khusus “40 hari di Mesuji”. Hakikat diciptakannya dua telinga dan satu mulut adalah agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Terkadang seseorang yang mengalami kesulitan hidup membutuhkan pendengar, sekadar untuk berbagi dan meringankan sedikit b