Inspirasi di Islamic Festival
Kemarin saya mengikuti serangkaian acara Islamic Festival
dalam rangka Milad Birohmah Unila.
Acara dimulai pukul 08.00, namun pukul 06.00 saya harus ke
Natar terlebih dahulu untuk konsultasi dengan dokter Reni mengenai penyuluhan
minggu depan.
Alhasil meskipun saya telat 30 menit, saya menikmati taujih
Ustadz Salim A. Fillah, penulis sekaligus mubaligh yang amat saya kagumi. Pengetahuannya
tentang Siroh dan Tafsir yang begitu luar biasa diracik dengan keindahan sastra
dalam tulisannya, menjadikan kalimat dalam setiap bukunya menjadi santapan yang
menakjubkan. Bersyukur kali ini dapat mendengar beliau secara langsung.
Ba’da zhuhur adalah acara Talkshow Keluarga yang diisi oleh
Azhar Nurun Ala dan Vidia Nuarista, istrinya. Saya baru tahu mengenai Kak Azhar
setelah diceritakan Idzni beberapa waktu silam.
Beliau merupakan mahasiswa UI yang berasal dari Lampung.
Kak
Azhar dari Lampung ke Depok, kalau aku dari Depok ke Lampung -begitu kata Idzni
ketika menceritakan Kak Azhar.
Beliau berdua ini romantis sekali, acara ini lebih hebat
dibandingkan perkiraan saya. Kak Azhar menikah di usia 20 tahun, dan sampai
saat ini telah menelurkan 3 buah buku.
Dan saya jatuh cinta pada tulisan-tulisan beliau.
Dan uniknya novel karangan beliau yang berjudul Tuhan Maha Romantis dibuatkan soundtrack, berikut ini adalah liriknya,
Dan uniknya novel karangan beliau yang berjudul Tuhan Maha Romantis dibuatkan soundtrack, berikut ini adalah liriknya,
Tuhan Maha Romantis
Singer: henoviqbal
ku bicara pada udara
yang tak pernah pahami rasa
rindu setengah mati mendera hati
ku bicara pada bulan purnama
yang tak pernah selalu ada
seperti dirimu, yang jauh dariku
rindu setengah mati mendera hati
ku bicara pada bulan purnama
yang tak pernah selalu ada
seperti dirimu, yang jauh dariku
kini semua telah usai
jarak telah luruh
rindu telah kita sulam
menjadi temu
jarak telah luruh
rindu telah kita sulam
menjadi temu
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
pertemukan kita, lalu bersemilah cinta
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya
tuliskan kisah fantastis
pertemukan kita, lalu bersemilah cinta
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya
ku bicara pada bulan purnama
yang tak pernah selalu ada
seperti dirimu, yang jauh dariku
yang tak pernah selalu ada
seperti dirimu, yang jauh dariku
kini semua telah usai
jarak telah luruh
rindu telah kita sulam
menjadi temu
jarak telah luruh
rindu telah kita sulam
menjadi temu
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
pertemukan kita, lalu bersemilah cinta
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya
tuliskan kisah fantastis
pertemukan kita, lalu bersemilah cinta
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya
ketika ekspresi rindu adalah do’a
semua cinta adalah jalan surga
semua cinta adalah jalan surga
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
pertemukan kita, lalu bersemilah cinta
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya
tuliskan kisah fantastis
pertemukan kita, lalu bersemilah cinta
Tuhan-lah yang Maha Romantis
tuliskan kisah fantastis
menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya
ketika ekspresi rindu adalah do’a
tak ada cinta yang tak mulia
ketika ekspresi rindu adalah do’a
semua cinta adalah jalan surga
tak ada cinta yang tak mulia
ketika ekspresi rindu adalah do’a
semua cinta adalah jalan surga
Komentar
Posting Komentar