Sebuah Tulisan dari Manusia Biasa

Entah kenapa, saya adalah tipe orang yang terlalu memikirkan hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.
Praduga saya terhadap pikiran atau sikap orang lain terkadang membuat saya menjadi penuh prasangka, khawatir, dan kerepotan sendiri.

Padahal kebanyakan prasangka itu dosa. Selain dosa, juga merugikan diri sendiri serta waktu yang seharusnya dipergunakan untuk mengerjakan hal lain yang lebih bermanfaat.
Sebagaimana saya hanyalah hamba yang lemah, terkadang diri saya memiliki masalah tersebut.
Super ego saya seringkali bersaing dengan ego di dalam hati saya.

(*super ego: nilai-nilai yang tertanam, *ego: dorongan realita)

Setelah dua kejadian yang sama di angkatan saya, ego saya sebagai kaum perempuan, turut merasakan perasaan yang terluka, mungkin siapapun tidak akan merasakannya sampai mengalaminya. 
Namun, sebagai teman perempuan, saya dapat membayangkan apabila ada di posisi mereka.
  
Di luar sana, akan selalu ada yang lebih baik, dan jauh lebih baik. 
Tetapi, jangan pernah membandingkan satu perempuan dengan perempuan lain. 
Kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan hatinya ketika kata-kata ‘perbandingan’ itu sampai di telinganya.

Ingatlah, setiap perempuan adalah anak dari kedua orangtua yang amat menyayanginya, yang tak ingin hati anaknya dilukai, ia juga seseorang dari sahabat yang juga menyayanginya. 
Hingga suatu hari seorang perempuan bertemu dengan orang asing di luar sana yang mencoba menyentuh hatinya, yang ia pikir akan menjaga hatinya sebagaimana orangtua dan sahabat-sahabatnya. Untuk di kemudian hari menemukan bahwa yang terjadi adalah sebaliknya.

Semoga Allah melindungi orang-orang yang lemah karena jatuh cinta.

Di lain sisi, super egoku menegur perasaanku yang dikuasai ego.

Oh dear, jangan menyerahkan perasaanmu kepada yang tidak berhak atau belum berhak memilikinya.
Jika kau berharap kepada manusia, maka kecewa yang kau dapati.
Namun, jika Allah sumber harapanmu, sungguh, kau tidak akan pernah dikecewakan.

Tak ada yang berkata bahwa ini mudah dilakukan, urusan perasaan memang tak pernah habis dibahas. 
Ada berjuta perasaan di dunia ini dan ada beberapa yang sulit sekali dikendalikan ketika sudah tumbuh lebat.
Namun, perasaan itulah yang membuat manusia menjadi manusia, bukan?

Why are you so sad
And why is it so bad
When someone leaves you behind
Won't you ever know
Don't you realize
It's just a part of life
When you fall in love
With someone sometimes
It's smile with a broken heart
Only falling in love With Allah..
The bonds of love survive 

(Raihan-Bonds of Love)

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk mengalahkan ego
Semoga Allah memberikan kita hati yang lapang menerima setiap takdir dan ketentuan-Nya

Di luar itu semua, hargailah proses hijrah seseorang.
Kita tidak pernah tahu pada fase apa mereka berada saat ini.
Boleh jadi orang yang kau pandang sebelah mata dengan kesombongan akan kesholihanmu adalah orang yang amalannya paling ikhlas di mata Allah.
Boleh jadi amalan-amalan yang kau anggap luar biasa, hangus terbakar riya.

Bagaimanapun rupa yang tampak dari luar, juga apapun yang kita tampilkan kepada orang-orang, sesungguhnya Allah yang paling mengetahui isi hati kita.

Selalu ada alasan terbaik mengapa sesuatu itu terjadi, meski itu menyakitkan, membuat sesak, dan menangis.
Kita boleh jadi tidak paham kenapa itu harus terjadi, kita juga mungkin tidak terima, tapi Tuhan selalu punya skenario terbaiknya. Jadi, jalanilah dengan tulus. Besok lusa, semoga kita bisa melihatnya, dan tersenyum lapang. 
Perempuan yang patah-hati, kemudian dia bisa mengobati lukanya (meski susah payah). Maka dia tidak pernah sama lagi seperti yang dulu kita kenal. Dia telah berubah menjadi perempuan yang lebih tangguh, lebih kuat, dan lebih mandiri
*Tere Liye

Semoga Allah memberkahi orang-orang yang
bertemu dan berpisah karena-Nya
Semoga Allah mengampuni orang-orang yang secara sengaja atau tidak sengaja menyakiti hati
Semoga Allah menganugerahkan kita hati yang senantiasa berprasangka baik
Dan semoga Allah mengampuni penulis biasa-biasa saja yang banyak khilaf ini

Aamiin..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan