Ada di Langit
Aku tinggal dibumi. Tapi, carilah aku di langit.
Sebab aku
tertahan diantara bintang-bintang.
Kau jemput aku dengan doa-doa setelah
shalatmu.
Kau tengadahkan tanganmu atau bersujud, berdoalah untuk memintaku.
Aku tertahan dan garis batas yang membentang diantara kita selebar langit dan
bumi.
Aku tinggal di bumi, tapi carilah aku di langit.
Aku tinggal di bumi, tapi carilah aku di langit.
Di sepertiga malammu saat Tuhan
turun ke langit bumi.
Mintalah aku yang berada di genggaman tangan-Nya.
Percuma
mencariku di bumi, sebab kunci itu ada di langit.
Kunci yang akan menghapus
garis batas diantara kita.
Mengubah garis yang tadinya neraka, menjadi surga.
Aku berada di tempat yang tidak bisa kau temui di bumi.
Aku berada di tempat yang tidak bisa kau temui di bumi.
Tapi kau bisa menemuiku
di langit, meski bukan wujud kita yang bertemu.
Melainkan doa-doa kita yang
menggetarkan singgasana-Nya.
Temukan aku di langit, di dalam doa-doa panjangmu.
Di dalam harapanmu.
Meski kita tidak saling tahu nama, tidak saling tahu rupa. Jemputlah aku dilangit.
Meski kita tidak saling tahu nama, tidak saling tahu rupa. Jemputlah aku dilangit.
Sebab aku tahu, kau mengenalku bukan karena nama dan rupa.
Doa kita
telah bertemu sebelum fisik kita.
Mudah bagi-Nya membuat kita kemudian bertemu.
Mudah bagi-Nya membuat kita kemudian bertemu.
Tidak hanya bertemu namun juga
disatukan.
Sebagaimana doa-doa yang sebelumnya telah kita panjatkan.
Pertemuan kita yang pertama berada di langit, kan?
Sekarang
kau tahu, mengapa aku memintamu mencariku di langit?
Komentar
Posting Komentar