Kami Dengar, Kami Taat

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri (pemegang kekuasaan) diantara kamu.."
Nabi Nuh a.s belum tahu banjir besar akan datang ketika ia membuat kapal besar di atas bukit yang tinggi, sampai-sampai kaumnya menertawakannya.

Nabi Ibrahim a.s belum tahu ada domba sebagai pengganti ketika pisau nyaris memenggal buah hati kesayangannya.

Nabi Musa a.s belum tahu bahwa laut akan terbelah saat ia diperintahkan untuk memukulkan tongkatnya.

Nabi Muhammad SAW belum tahu bahwa Madinah adalah kota tempat tersebar luasnya ajaran Islam saat beliau diperintahkan untuk berhijrah.

Apa hikmah yang bisa kita ambil?

Yang mereka tahu adalah harus mentaati perintah Allah SWT tanpa banyak bertanya
tanpa berdalih dengan alasan-alasan untuk menghindari perintah-Nya.

Dibalik ketidaktahuan kita, Allah telah menyiapkan kejutan yang tak disangka-sangka.

Bahwa tidak semua hal harus diketahui saat ini juga.
Ada hal-hal yang baru kita ketahui hikmahnya kemudian.

Yang perlu kita lakukan hanyalah sami'na wa atho'na (kami dengar kemudian kami taat)
seperti pendahulu-pendahulu kita, para mu'min yang mulia.

Seperti sebuah lirik nasyid yang dibawakan oleh Snada :

Belajar dari Ibrahim
Belajar taqwa kepada Allah
Belajar dari Ibrahim
Belajar untuk mencintai Allah

Malu pada bapak para anbiya
Patuh dan taat pada Allah semata
Tanpa pernah mengumbar kata-kata
Jalankan perintah tiada banyak bicara

(terinspirasi dari @muslimah_talk dengan beberapa penambahan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan