Saat-Saat Terbaik

15 menit pergi yang terbaik
3 jam terbaik
15 menit perjalanan pulang terbaik
30 menit mampir untuk makan bersama
rutinitas yang sangat-sangat berharga
yang aku baru menyadarinya beberapa waktu lalu

Bagiku,
bukan masa yang singkat dan instan untuk menjadikannya suatu kebutuhan.
Tidak tahu kalau bagi yang lain.
Bagiku,
pembiasaan adalah hal yang terbaik.

Dahulu selama 3 tahun di SMP,
memang diberi tahu akan pentingnya hal ini.
Maka, aku ikuti saja.
Datang-dengarkan-bertanya-pulang.
Tetapi benar-benar belum menyadari dari hati.

3 tahun berikutnya di SMA.
Sepertinya teman-temanku yang lainnya jauh lebih faham dariku.
Saat itu, aku menjalaninya masih karena kewajiban.
Ya, wajib dalam arti meninggalkannya adalah kesalahan.
Benar-benar belum memahami arti sesungguhnya.

Saat ini 2 tahun lepas dari SMA.
Perlahan mulai faham.
Seuntai makna yang timbul dari hati.
Bahwa hal ini bukan kewajiban, bukan suruhan, apalagi paksaan.
Aku mulai mengerti bahwa ini benar-benar kebutuhan.
Kebutuhan jiwaku dan kebutuhan hidupku.

Hal ini bernama Tarbiyah :)

Aku ber-azzam tak akan melepaskannya seumur hidupku.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Istimror

Nilai Sebuah Kebersamaan

Merenungi Perjalanan