Welcome to Stase THT
Bismillah.
Semua coass yang sudah pernah melewati stase THT di RS Ahmad
Yani tentu sudah tahu bagaimana rasanya bertemu dengan dokter spesialis THT
yang amat ramah, cerdas, humoris dan
suka bercerita.
Jangan salah, pasien THT banyaaak sekaliii. Ilmu yang
diberikan dokter HY, Sp. THT juga banyaak sekalii dan membuat saya menjadi
semakin merasa belum tahu apa-apa.
Sempat terlintas juga bagaimana kalau saya menjadi dokter
spesialis THT saja.
Hahaha.. begitulah saya, ketika di stase obgyn, saya sudah
bertekad ingin menjadi spesialis obgyn saja, ketika di stase anak juga begitu, ketika di stase saraf
pun ingin menjadi spesialis saraf.
Selain ilmu yang kami dapatkan di stase ini, setiap hari dokter
HY akan bercerita mengenai pengalamannya semasa dahulu yang menginspirasi kami.
Dan yang tak pernah absen dari pertemuan kami adalah masing-masing kami akan ditanyai beliau mengenai pasangan alias pacar, yang
semakin hari maka pertanyaannya akan semakin mendetail.
Pertama kali bertemu dimana, kuliahnya apa, bekerja dimana,
asli mana, dan lain sebagainya.
Awalnya agak sulit juga berada di posisi saya yakni
satu-satunya jomblo single di kelompok ini.
Dimana setiap hari ketika sudah habis membahas pasangan yang
lain, maka giliran terakhir adalah saya,
“Bagaimana kamu hanifah? sudah ada perkembangan? Hahaha sepertinya belum ya?.”
Lalu semua orang akan tertawa.
“Bagaimana kamu hanifah? sudah ada perkembangan? Hahaha sepertinya belum ya?.”
Lalu semua orang akan tertawa.
Atau seperti ini, “Ayo hanifah segera dicari pasangannya, kan manusia diciptakan berpasang-pasangan.”
Lalu teman yang lain akan saling menimpali.
Dan seperti biasa jawaban saya hanya, “Iya dok” *pasang senyum manis*
Dan seperti biasa jawaban saya hanya, “Iya dok” *pasang senyum manis*
Nah begitulah kurang lebih pengalaman 2 minggu di THT.
Saat ini saya sudah terbiasa dan agak kebal, bahkan
semakin hari saya semakin percaya diri dengan prinsip saya ini.
Oh dear,
Sebagaimana rezeki, maut, dan nasib, jodoh pun telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Sebagaimana rezeki, maut, dan nasib, jodoh pun telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Yang menjadi pilihan bagi kita saat ini adalah bagaimana
jalan mencapainya.
Mau ditempuh dengan jalan pacaran atau jalan sesuai syari’at-Nya
pun jodoh kita tetaplah dia.
Yang berbeda adalah keberkahan dan kebaikan di dalamnya.
Sekian pengalaman sebagai coass THT.
Wallahua'lam bisshawwab.
Komentar
Posting Komentar