Tahun Baru 1435 Hijriyah
Sobat positive, sudah tahu belum sejarah Tahun
Baru Hijriyah?
yuk, kita perbaharui lagi pengetahuan kita
tentang asal mula ditetapkannya tahun baru islam
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada
Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender
Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada
sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya
Matahari di tempat tersebut.
Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan
rata-rata siklus sinodik bulan, memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan
menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12
x 29,53059 hari = 354,36708 hari). Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender
Hijriyah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi.
Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriyah bergantung pada posisi
bulan, bumi dan Matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan
terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara
bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak
terdekatnya dengan Matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang
berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige
(jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari
Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan
berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit
tersebut.
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai
dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal)
setelah bulan baru (konjungsi). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah
terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal
tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut
dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang
memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada
penampakan hilal.
Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada
jaman Khalifah Umar bin Khatab, yang menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah
saw dari Mekah ke Madinah. Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan
jumlah hari berkisar 29-30 hari.
Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman
Allah Subhana Wata'ala:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi
Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang
lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu
semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang
bertakwa." (Q.S : At Taubah : 36).
Sebelumnya, orang Arab pra-kerasulan
Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam kalender hijriyah
ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun berapa, tetapi tahun apa.
Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW adalah pada tahun
gajah.
Abu Musa Al-Asy'ari sebagai salah satu
gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada Amirul Mukminin yang
isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya
tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan.
Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa sahabat
senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a.,
Abdurrahman bin Auf r.a., Sa’ad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan
Thalhan bin Ubaidillah r.a.
Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam.
Ada yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang
mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul.
Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi
Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke
Madinah.
Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a.
dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender Islam adalah pada masa
hijrahnya Rasulullah saw. Karena secara bahasa, hijrah berarti berpindah
tempat, secara istilah berarti keluar dari keburukan menuju kebaikan.
Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender
hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah ada dan berlaku pada masa
itu di wilayah Arab.
Maka dari itu, mari kita maknai pergantian
Tahun Hijriyah ini dengan pergantian kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik,
serta menjadi momentum untuk semakin meningkatkan prestasi kita dalam segala
hal, terutama prestasi ibadah.
Selamat berhijrah dan bermetamorfosis menjadi
lebih baik dan lebih indah di mata Allah :)
Komentar
Posting Komentar