Tentang Dunia Sekarang Ini
Sebelum menulis ini, izinkan saya menarik nafas terlebih
dahulu.
...
Di dunia kini.
Sungguh banyak sekali nilai moral yang terenggut.
Akhlak mulia yang terlupa.
Karakter baik yang terkubur.
Akhlak mulia yang terlupa.
Karakter baik yang terkubur.
Ini tentang dunia sekarang ini.
Manipulasi.
Memutar-balikkan fakta.
Pengadu domba.
Berkata dusta. Kabar palsu.
Ini tentang dunia sekarang ini.
Menemukan manusia berakhlak mulia kini bagai mencari sebuah
jarum dalam jerami.
Sulit.
Ini tentang dunia sekarang ini.
Saya kira, orang-orang licik dan jahat hanya ada dalam
sinetron.
Orang-orang yang
berakal licik, menjebak, berdusta, memanipulasi, memutar-balikkan fakta.
Orang-orang yang merugikan dan mencelakakan orang lain demi
kepentingan dan keuntungannya sendiri.
Orang-orang cinta dunia. Lupa akhirat.
Entahlah, dunia nyata yang meniru perfilman atau bisa jadi
perfilman yang meniru dunia nyata.
Ini tentang dunia sekarang ini.
Egoisme menjadi nomor satu.
Setiap orang hanya sibuk memikirkan diri sendiri.
Merasa bahwa orang lain bukan urusannya. Tak peduli sekitar.
Ini tentang dunia sekarang ini.
Yang salah dianggap benar. Yang benar dinyatakan salah.
Dan ini tentang dunia sekarang ini.
Dimana hati sudah tak peka lagi.
Nafsu jadi yang paling berkuasa.
Menempuh berbagai
cara untuk wujudkan inginnya.
Tak peduli halal tak peduli haram.
Entahlah. Berharap menemukan orang-orang langka berakhlak mulia di
tengah mirisnya dunia sekarang ini.
Semoga kita bukan termasuk golongan yang disesatkan Allah. Semoga
orang-orang yang jauh dari Allah
mendapat hidayah. Aamiin..
"Barang siapa yang Allah sesatkan, maka ia tidak memiliki orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kezaliman mereka"(Q.S Al-A'raf:286)
"Dan
kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja dan memaksamu
untuk beriman). Tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi
petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya
tentang apa yang telah kamu kerjakan."
(Q.S An-Nahl:93)
(Q.S An-Nahl:93)
Komentar
Posting Komentar