Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Rabiah

Gambar
Masih dengan suasana Bandar Lampung yang dingin pasca diguyur air hujan. Allahumma shoyyiban naafi’an. Alhamdulillah serunya hari ini. Hari ini adalah soft launching Yayasan Rabiah (Rumah Abid Bintang Harapan), sebuah yayasan yang dipimpin oleh seorang dokter yang menginspirasi, dr. Bintang Abadi Siregar, Sp. B. (K) Onk. For the first time in forever , di pos kesehatan kali ini aku kebagian di pos sirkumsisi, terlebih berkesempatan menjadi asisten sirkumsisi dari dokter Bintang .  Dan diberi kesempatan oleh beliau untuk menjahit, so glad.  Menambah ilmu plus menambah pengalaman banget. Momen-momen seperti ini yang membuatku bersyukur sekali berkesempatan mempelajari ilmu kedokteran. Bersyukur berkesempatan membantu sirkumsisi (sunatan) adik-adik yang sholih. Sunatan massal kali ini cukup ramai, 34 orang. Adik-adik ini usianya berkisar antara 7-12 tahun. Adik-adik yang ketika disunat mau menuruti ajakan kami untuk melewati proses tersebut sambil memuroja’a

Pertengahan Desember

Gambar
Bandar Lampung yang dingin di pertengahan Desember Entah mengapa sejak dua tahun terakhir, tanggal ini menjadi tanggal yang membuat diriku menanti-nanti, entah apa Entah mengapa tanggal ini menjadi tempat target-terget kulabuhkan Seminar dua alias seminar hasil kutargetkan pula di pertengahan desember Allah Maha Baik yang mengizinkanku untuk mewujudkannnya Seminar 2 (14 Desember 2015) Di belahan dunia lain, butir salju sedang turun dengan indahnya Disini juga ada air yang menganak sungai selain air hujan yang lebat Anak manusia selalu punya perantara Hujan menjadi perantara penyampai rindu bagi sebagian orang Angin menjadi perantara pesan tak tersampaikan bagi sebagian orang Awan menjadi perantara mimpi-mimpi bagi sebagian orang Bulan bintang menjadi perantara pertanyaan dan jawaban bagi sebagian orang Untukku dan untukmu, cukuplah Allah yang menjadi perantara Cukuplah do’a yang menjuntai tinggi ke langit yang Maha Cukuplah Allah menjadi pe

Rumus Ajaib

Tahun 2015 telah sampai di penghujungnya. Pembelajaran di pre-klinik juga sebentar lagi sampai di penghujungnya. Atmosfer bulan november telah berubah menjadi atmosfer bulan desember. Hujan teduh di bulan november berganti hujan lebat di bulan desember. Hidup selalu mengajarkan makna bagi yang mau melihat lebih dekat. Ada hal-hal yang ketika dibagi tidak berkurang kadarnya, bahkan berlipat ganda. Adalah kebahagiaan dan semangat. Bagaimanapun kondisi kita, tidak menjadi alasan untuk tidak berbagi semangat. Karena dengan berbagi, semangat dalam diri justru hadir berkali lipat. Bagi seorang muslim ada hak-hak terhadap saudara sesama muslim. Satu dari enam hak tersebut adalah memberi nasihat. ..jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah nasihat.. (H.R Muslim) ad-Dinu nasihah , agama adalah nasihat. Berkata Mukhidin bin Al-Arabi: “Tidak ada kesempurnaan akhlaq yang lebih teliti, jeli dan agung melebihi nasihat”. Allah berfirman dalam surat al-Ashr bahwa

Istimror

Istimror = berulang-ulang = kontinyu = konsisten Islam mengajarkan kita untuk istimror, yakni melakukan amalan secara terus-menerus, berulang-ulang, menjaga konsistensi dalam beramal.  Seringkali kita terlalu bersemangat sehingga kita melakukan sebuah amalan besar namun hanya pada titik semangat itu saja. Sedangkan Allah sangat mencintai perbuatan yang istimror (kontinyu) meskipun sedikit (Muttafaqun alaih). Istimror memang sulit karena sifat manusia yang mudah bosan dan semangatnya yang turun naik. Istimror membutuhkan ketekunan untuk terus melakukannya. Maka dalam banyak hal, keberhasilan dan kegagalan ditentukan oleh sifat istimror dibanding faktor lainnya. Istimror dalam bahasa syari’at adalah istiqomah. Istiqomah adalah keteguhan prinsip mempertahankan amalan di waktu lapang maupun di waktu sempit. Istiqomah juga merupakan jalan menuju husnul khotimah. Disamping memang disyari’atkan, istimror memiliki hikmah yang dalam dilihat dari berbagai aspek. Saya

Teman Imaji Selesai

Gambar
(Bukan resensi) Teman Imaji, buku yang ku pesan ketika kebetulan aku sedang blogwalking di tumblr-nya kak Uti (sok kenal hehe). Tertulis pre- order tanggal 2-8 November. Saat itu pas sekali sedang tanggal 8, hari terakhir. Jodoh . Aku memutuskan untuk order buku ini setelah aku scrolling tumblr kak Uti yang isinya kutipan cerita Teman Imaji yang menurut aku manis dan unik. Dan memang sebelumnya aku pernah liat mas Gun dan beberapa penulis lainnya meng- endorse buku ini. Singkat cerita sampailah buku ini pada hari Senin, sedangkan Rabu-nya aku UAB. Tapi buku ini seakan memanggil-manggil minta dibaca. Jadilah ku baca buku ini saat  break time ketika belajar persiapan UAB. Kalau baca buku ini harus bisa berenang kalau nggak nanti bisa tenggelam. Terbukti, buku ini memang menghanyutkan sekaligus menyenangkan. Aneh, aku malah jadi semangat UAB karena pembangkit listrik tenaga cinta dari Kica. Aku merasa Kica, tokoh utama buku ini, seperti nyata. Setelah kenal Kica dari buku

Amanah adalah Sebaik-baik Penjagaan

Mengemban amanah memanglah berat Karena berat itulah kita menjaganya dengan sangat hati-hati Hati-hati dalam berucap, bertindak, dan berperilaku Ketika diberikan amanah, kita akan berusaha untuk menjaga diri Agar kita dapat menjadi teladan yang baik Seminimal-minimalnya agar orang lain tidak melakukan hal buruk karena mencontoh kita Ketika diberikan amanah, kita akan belajar bertanggung jawab Bertanggung jawab kepada pemberi amanah serta kepada diri sendiri Amanah menjaga diri kita dari perbuatan tidak baik Karenanya amanah adalah sebaik-baik penjagaan Sedang hidup ini pun amanah dari Allah Allah langsung yang akan meminta pertanggungjawabannya Maka sungguh-sungguhlah dalam menunaikan amanah Allah

Perisai itu Bernama Do'a

Kau kira hidupmu lapang karena usahamu semata Kau kira kau dapat memecahkan masalah-masalah sulit karena kemampuanmu semata Kau kira kau selamat dari sesuatu yang hampir mencelakakanmu karena apa Kau kira keberhasilan dan pencapaianmu karena apa Adalah do’a ibu Kau diberi kemudahan hidup lantaran do’a ibu yang mengiringi langkahmu Kau diberikan kebahagiaan karena do’a ibu yang dipanjatkannya kepada Allah untukmu Kau diberikan penjagaan luar biasa tersebab do’a ibu yang dipintakannya kepada Allah untukmu Do’a ibu adalah perisai Do’anya menembus ruang dan waktu Do’anya menembus jarak dan batas Berbuat baiklah kepadanya, karena ridho Allah terletak pada ridhonya Selalu sayangi dan do’akan ibu juga ayahmu Alhamdulillah, I love you ummi, abi

Tentang Takdir (2)

Lanjutan  Tentang Takdir (1) Jika Allah telah menetapkan takdir kita sebagai ahli surga atau ahli neraka. Maka untuk apa kita diciptakan? Segala sesuatu yang Allah ciptakan, baik di langit maupun di bumi pasti ada tujuan dan hikmahnya. Tidaklah semata mata karena hanya suka-suka saja. Bahkan seekor nyamuk pun tidaklah diciptakan sia-sia.  Allah Ta’ala berfirman,  “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminun:115). Allah Ta’ala berfirman,   “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 12). Allah menceritakan penciptaan langit dan bumi agar manusia mengetahui tentang ke Maha Kuasaan Allah Ta’ala, bahwa Allah lah pemilik jagad raya ini dengan i

Tentang Takdir (1)

Berawal dari pertanyaan beberapa orang tentang ketetapan Allah dalam sebuah hadits. Dari Abu ‘Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda, – dan beliau adalah orang yang jujur dan dibenarkan – “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 hal: rezeki, ajal, amal dan celaka/bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Illah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya

Cerita Hari Ini

Subhanallah hari ini 12 jam yang melelahkan tapi bermakna, berangkat setengah delapan pagi dan pulang setengah delapan malam. Pagi hari diawali dengan kuliah 07.30-10.20  Kuliah di rumah sakit. 10.20-11.30  Csl di kampus 11.30-12.30  Takziah Siang ini kami mendapat kabar duka. Kakak kelas kami yang akan diangkat sumpah dokter dua pekan lagi, hari ini wafat karena kecelakaan. Allahummaghfirlahu. Kami pun takziah ke rumah beliau. Teringat pesan Ust. Yusuf Mansur yang disampaikan oleh kakak kelas saya,  “ente jadi dokter sama ente mati, mana yang lebih pasti. Jadi dokter ente belum tentu, tapi mati itu pasti. Kalau untuk sesuatu yang nggak pasti aja ente bersungguh-sungguh, bagaimana dengan yang pasti.” 13.00-16.00  Pleno di rumah sakit 16.30-17.50  Melingkar dengan adik-adik Rupanya benar kata temanku. Cara men-charge semangat salah satunya adalah dengan berkumpul dan berbagi dengan adik-adik. Dari sanalah muncul ide, gagasan, harapan, dan semangat baru. Terima

Tentang Ilmu

Diawali dari perbincangan dengan Hani soal melanjutkan studi keluar negri. Dan mulailah googling juga mencari inspirasi, sampailah blogwalking ke blognya kak dewina.  https://dewinaisyah.wordpress.com/2015/09/05/mereguk-nikmatnya-ilmu-merajut-cita-seiring-waktu/ Setelah membaca tulisan tersebut, saya merasa butiran debu sekali. Saya yang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke luar negri hanya agar dapat menambah pengalaman hidup, rupanya memang belum lurus niat saya ini. Ya, semoga masih ada kesempatan untuk meluruskan niat ini. Agar tak hanya pengalaman tapi berkah yang dituai. Menimba ilmu itu bukan hanya sekedar kewajiban, atau kebiasaan manusia hidup untuk menikmati jenjang pendidikan. Menuntut ilmu bukanlah melalui bertahun-tahun belajar hanya demi selembar ijazah, posisi jabatan, atau penentu besarnya penghasilan. Bagi saya, menuntut ilmu adalah ibadah yang tak akan pernah berkesudahan, hingga akhirnya nyawa terpisah dari badan. Ilmu adalah wasilah (jalan), untuk d

Disitu Saya Merasa Sedih

Suka sedih kalau ternyata yang memprotes kegiatan-kegiatan Islam adalah orang Islam sendiri. Sedih kalau yang mentertawakan syariat Islam ternyata orang Islam sendiri. Sedih banget. Sedih, bahkan dengan lancar mereka berkata iya dalam Islam kan emang nggak boleh bla bla bla, dosa. Tapi dengan terang-terangan mereka melakukan hal tersebut. Seolah yang barusan dikatakan hanyalah candaan. Karena kebanyakan orang Islam bahkan sudah tahu mana yang harus dilakukan, mana yang harus ditinggalkan. Mana yang perintah, mana yang larangan. Tapi hanya sebatas tahu, tidak diaplikasikan dalam tindakan. Sedih kalau ternyata yang meledek teman yang baru berhijrah menjadi lebih baik adalah orang Islam sendiri. Dan.. lebih sedih lagi ketika diri ini ingin sedikit menegur atau menasihati tapi ternyata tak sampai di bibir hanya di hati.

Makna Iman

"Tidak ada makna bagi akar yang tidak meninggalkan zat hara sampai ke pucuk dan daun. Tidak ada makna bagi iman yang berhenti di titik keyakinan tanpa menghadirkan kelezatan. Dan tidak ada kelezatan dalam hidup tanpa menghadirkan kebersamaan atau ma’iyah. Ma’iyatullah, ma’iyatulrrosul, ma’iyatulhaq wa ma’iyatul ummah. Keimanan kita tidak cukup berhenti hanya pada titik keyakinan, tetapi perlu diwujudkan dengan kerja-kerja dakwah, sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Dan ma’iyah (kebersamaan) adalah wujud dari kesempurnaan iman kita, baik kepada Allah, kepada Rasul-Nya, kepada kebenaran, dan kepada ummat ini." -Kak (dokter) Andromeda Pahlevi

Menghibur Diri Sendiri

Dalam banyak situasi, kadang, menghibur diri sendiri itu tidak mudah. Saat gagal tes masuk sekolah yang dicita-citakan, sudah mati-matian belajar, sudah berusaha habis-habisan, tapi mau dibilang apa, nama kita tidak ada di koran pengumuman. Mata jadi basah, kecewa dan sedih. Ingat orang tua yang berharap banyak. Ingat teman-teman yang lulus dan bersuka-cita. Dalam situasi ini, menghibur diri sendiri tidak selalu mudah. Berat sekali membujuk hati, bilang, "Hei, masih ada kesempatan lainnya." "Hei, dunia belum kiamat, loh. Masih ada sekolah lain. Masih ada tahun depan." Dan ribuan kalimat penghibur lainnya--yang tetap tidak mencegah bulir air mata kita tumpah. Omong-kosong semua kalimat-kalimat motivasi itu. Terisak menangis. Saat mendapatkan nilai-nilai jelek, saat kenyataan tidak sesuai harapan, ketika disakiti, ketika menginginkan sesuatu dan tidak tercapai, saat kehilangan sesuatu yang disayangi, ditinggalkan pergi, hampir setiap hari hidup kita memil

September

“Kalau punya sedikit uang, aku akan membeli buku dan kalau masih tersisa, aku beli pakaian dan makanan” (Desiderius Erasmus). Bulan september ini aku sudah beli 5 buku; 1 buku kedokteran, 2 novel, dan 2 prosa. Hihihi Okelah cukup,  list buku yang lain tunggu sampai bulan depan saja yaa. Pekan depan mba Wika akan menikah, beliau adalah tutorku saat aku masih menjadi mahasiswi baru, sosok yang anggun dan sholihah. Dan ternyata calon suaminya adalah Henov Iqbal. Ya, singer dari soundtrack Tuhan Maha Romantis, karangan Azhar Nurun Ala. Semoga lancar ya mba (dokter) Wika, adik tingkatmu ini turut berbahagia. Semester tujuh oh semester tujuh, menjalaninya mudah-mudah sulit, atau sulit-sulit mudah, entahlah. Kuliah disambi skripsi, disambi menulis, disambi deg-degan menyambut exit exam dan dunia co-ass. Dan usia oh usia.. umur ini tak lagi remaja. Selamat datang di dunia baru, semoga bisa mendewasa dengan baik. Dan amal oh amal.. sudah cukupkah bekalku.. Mari menj

Tentang Kita

Gambar
Alhamdulillah terima kasih Allah sudah menempatkanku di keluarga kecil sederhana bahagia. Maafkan aku ya Allah kalau belum bisa menjadi kakak yang menjadi teladan untuk adik-adiknya. Lihatlah betapa aku menyayangi kalian adik-adikku, Ihsan dan Salma. Dan betapa bangganya aku memiliki adik-adik seperti kalian. Masih teringat tahun 2003 ketika pertama kali satu sekolah dengan Ihsan. Kami berangkat sekolah dengan sepeda, aku membonceng ihsan. Rutinitas sebelum berangkat sekolah adalah Aku dan Ihsan melakukan ‘tos’ yang kami buat semenarik mungkin dengan Salma yang saat itu masih berusia tiga tahun. Masih teringat tahun 2005 ketika Salma sudah masuk SD. Saat itu kami berangkat sekolah bersepeda. Kali ini aku membonceng Salma dan Ihsan mengendarai sepedanya sendiri. Dan masih teringat di tahun 2006, kala itu aku meminta untuk masuk pesantren ketika nanti SMP. Dan ku ikutilah serangkaian persiapan itu, aku diantar untuk survey ke Alkahfi, lalu mendaftar dan tes ma

Tentang Hati

Hati setiap orang memang berbeda-beda Namun pada dasarnya hati memiliki fitrahnya Hati memiliki fitrah kepada kebaikan Hati menyukai hal-hal yang baik Hati selalu cenderung pada akhlak baik Hati akan risih pada hal buruk Hati tidak suka pada maksiat “Istafti qalbak, mintalah fatwa pada hatimu; kebaikan adalah sesuatu yang membuat hatimu tenang dan keburukan adalah sesuatu yang membuat hatimu gelisah.” [HR Ahmad dan Al-Darimi] Itulah hati Bersyukurlah yang hatinya masih sensitif, dapat membedakan yang baik dan yang buruk Jagalah hati tetap pada fitrahnya Dengarkanlah hatimu, jangan sampai hatimu tumpul dan tak mau menasihatimu lagi Lalu bagaimana dengan hati yang sakit? Hati dapat dijaga dan diobati Obat hati ada lima perkara; 1. Baca qur'an dan maknanya 2. Sholat malam dirikanlah 3. Berkumpulah dengan orang sholeh 4. Perbanyaklah berpuasa 5. Dzikir malam perpanjanglah

Alhamdulillah

Alhamdulillah.. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q,S Ar-Rahman : 55) Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang engkau tidak mengetahui. Ternyata hikmah pembimbing 1 skripsi mau naik haji adalah tuntutan seminar cepat-cepat. Hampir berpikir nggak terkejar, ternyata.. Alhamdulillah, satu langkah terlewati. Semoga Allah lancarkan pada tahap-tahap selanjutnya, aamiin. "Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain" (Q.S Al-Insyirah : 7)

Hidayah

Untaian do'a telah tersulam Mengukir janji dalam asa Mengiring hati sejuta bunga kala mengurai kata syukur padaNya Indah cinta terasa bawa keagungan ketika hidayah telah sinari jiwa Mekar mewangi taman hati Melukis senja dalam angan Lelah arungi samudera hidup meniti jalan panjang keridhoanNya Penuh dengan belukar, duri kehidupan yang selalu mencoba rentangkan cinta Reff: Hidup bukanlah rangkaian mimpi yang indah Bertabur senang tiada terhingga Setiap hembusan nafas cintaku ini Milikmu yaa Rabbi... [Hidayah by Gradasi] Dari sejak liburan lagi suka nasyid ini :) Ini nasyid yang sering dipakai kalau lomba nasyid atau acara-acara ketika SMP dulu :D

Thankful

Sudah seminggu di Lampung tapi masih terbayang-bayang liburan di rumah. Time flies and show must go on. Bismillah mulai nyusun dan bimbingan proposal skripsi semoga Allah lancarkan dan mudahkan semua tahap dari seminar proposal, penelitian, seminar hasil, sampai ujian kompre dan exit exam aamiin. Terima kasih yaa Allah sudah memberikanku kesempatan sampai tahap ini, tahun keempat. I feel so blessed. Hari ini nggak ketemu siapa-siapa, 'me time' seharian. Dan ketawa-tawa sendiri ngeliat isi buku kenangan Truf. Paling seneng baca cerita tentang kita . Meskipun dulu mungkin terkadang dari temen-temen ada yang suka bikin kesel dan lain-lain. Sekarang ini yang terkenang yang baik-baiknya semua, beneran deh. Super ngangenin. Mudah-mudahan someday bisa ketemuan full team aamiin everyone is unique and special do not ever think to be someone else thankful to be yourself

Berlibur di Jawa Tengah

Gambar
Seminggu kemarin kami sekeluarga mengantar adikku, Ihsan ke UNS, Solo, tempat kuliahnya. Sambil menyelam minum air, sembari ke Solo sekalian mengunjungi kota sekitarnya. Kami berangkat hari senin pukul 23.00 malam dan sampai di semarang pukul 10.00 pagi. Destinasi pertama kami adalah Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. Cuaca hari itu sangat terik namun anginnya cukup sejuk. Pelataran Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang Menara Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang Setelah zhuhur kami istirahat di hotel dekat kawasan simpang lima, Semarang.  Sore harinya kami berjalan-jalan ke kawasan simpang lima dan berwisata kuliner. Kemudian kami sholat maghrib di Masjid Raya Baiturrahman dan makan malam kemudian kembali ke hotel untuk beristirahat. Esok paginya kami check out dan mengunjungi beberapa tempat sebelum menuju Solo. Kami mengunjungi lawang sewu yang dalam bahasa jawa artinya seribu pintu. Faktanya pintu yang terdapat di gedung ini hanya sekitar 900-an. O

Sekedar Tulisan

Sudah sekian lama blog ini hampa tulisan Memang belum ada tujuan ingin menulis tema apa Tapi biarlah tulisan ini mengalir apa adanya sebagaimana aku menulis diary sehari-hari Pelajaran memang tak selalu didapatkan di kelas Kita belajar dari pengalaman, kehidupan, dan kejadian sehari-hari Untuk kesekian kalinya aku ingin ungkapkan Indahnya nikmat sehat, Alhamdulillah Sakit kemarin mengajarkanku untuk menjaga diri sendiri sebelum menjaga orang lain Sakit kemarin mengajarkanku untuk mengobati diri sendiri sebelum mengobati orang lain Sakit kemarin mengajarkanku untuk memahami kondisi orang sakit sebelum memahami pasien sebenarnya Sakit kemarin mengajarkanku untuk introspeksi dan muhasabah diri Sakit kemarin mengajarkanku sabar Sakit kemarin mengajarkanku ikhlas Sakit kemarin mengajarkanku syukur Maha suci Allah yang telah memberi pengajaran melalui sakit Hari ini aku membuka diary-ku ketika SMA Ekspresi wajahku berubah-ubah Dari terharu, tertawa,

Tetaplah Disini

Tak ada lelah untuk jiwa yang lillah Berjalanlah wahai diri Meskipun harus tertatih Tak mengapa, Selama kau pastikan tetap di jalan ini Meski sepi, meski sunyi Meskipun sedikit yang peduli Meskipun banyak orang memilih jalan lain Tetaplah disini Meskipun berat tapi jangan menyerah Karena surga tidak diraih dengan mudah Allahu ma'anaa insya Allah

Fase Demi Fase

Fase demi fase terlewati begitu cepat.  Hari Sabtu 9 Mei, aku beserta tim PKM-Pengabdian mengadakan Penyuluhan Sadar Anemia. Hari itu juga langsung pergi ke Bandung untuk mengambil tikus penelitian dalam rangka PKM-Penelitian. Kembali ke Lampung Pukul 02.00 dini hari Senin 11 Mei. Dan hari Senin itu pula aku drop , menggigil dan demam selama kuliah dari pagi hingga sore. Aku mengecek darah ke lab. sore harinya sepulang kuliah, dan ternyata positif typus. Esok paginya, Selasa 12 Mei, aku langsung dijemput pulang. Sebuah fase aku jalani, yakni dirawat di Rumah Sakit di tengah kuliah yang sedang hectic . Entah ada apa denganku di perantauan ini. Tapi biar kuberitahu, sepanjang sejarah, aku baru dua kali dirawat di RS. Dan keduanya kualami ketika aku sedang menimba ilmu di bangku perkuliahan. Rindu aku yang dulu, aku yang selalu sehat. Sungguh indahnya nikmat sehat itu. Mungkin memang diriku yang belum baik dalam menjaga tubuh ini. Maafkan aku. Diantar

Inspirasi di Islamic Festival

Kemarin saya mengikuti serangkaian acara Islamic Festival dalam rangka Milad Birohmah Unila. Acara dimulai pukul 08.00, namun pukul 06.00 saya harus ke Natar terlebih dahulu untuk konsultasi dengan dokter Reni mengenai penyuluhan minggu depan. Alhasil meskipun saya telat 30 menit, saya menikmati taujih Ustadz Salim A. Fillah, penulis sekaligus mubaligh yang amat saya kagumi. Pengetahuannya tentang Siroh dan Tafsir yang begitu luar biasa diracik dengan keindahan sastra dalam tulisannya, menjadikan kalimat dalam setiap bukunya menjadi santapan yang menakjubkan. Bersyukur kali ini dapat mendengar beliau secara langsung. Ba’da zhuhur adalah acara Talkshow Keluarga yang diisi oleh Azhar Nurun Ala dan Vidia Nuarista, istrinya. Saya baru tahu mengenai Kak Azhar setelah diceritakan Idzni beberapa waktu silam. Beliau merupakan mahasiswa UI yang berasal dari Lampung.  Kak Azhar dari Lampung ke Depok, kalau aku dari Depok ke Lampung  -begitu kata Idzni ketika menceritakan Kak Az

Memandang Hidup

Ada yang memandang hidup seperti air yang mengalir dari atap turun ke selokan, mengikuti aliran hingga ke hulu Ada yang memandang hidup seperti air hujan yang jatuh ke bumi, gembira riang untuk kemudin pasrah Ada yang memandang hidup seperti air yang menggenang di danau, bersantai saja Ada yang memandang hidup seperti hujan gerimis di hari yang cerah, membentuk pelangi Ada yang memandang hidup seperti butir air laut, menaruh harapan pada matahari untuk lekas melangit Ada pula yang memandang hidup seperti air yang berputar dikincir, memberdayakan diri untuk menerangi Ada yang diam, ada yang mencari, ada yang menemukan Hidup ini berarti karena tahu tujuan Hidup ini berarti karena berbagi Hidup ini berarti karena perjuangan Bandar Lampung, 29 April 2015 Dalam hujan siang hari by @hanifarania http://www.forumpenulismuda.com/memandang-hidup/

Penyuka Sejarah

Keluargaku penyuka sejarah Lebih tepatnya orangtuaku Jika kami pergi  ke toko buku Maka, tujuan pertama mereka adalah rak buku sejarah Bahkan ketika aku pertama kali masuk kedokteran Ummiku memberikanku sebuah buku berjudul  Sejarah Kedokteran di Bumi Indonesia Sebab karakternya yang historikal, Rekam jejak keluarga kami tersimpan amat lengkap Diary ummiku ketika remaja masih tersimpan Bahkan ummiku juga mengarsipkan surat cinta almarhum kakek dan nenekku Sebab kesukaannya terhadap sejarah, orangtuaku gemar bercerita Anak-anak mana yang tidak senang mendengarkan cerita Sebab kesukaannya terhadap sejarah, film sejarah menjadi santapan kami Dalam rak buku kami pun banyak buku bertemakan sejarah Aku juga suka membaca buku sejarah, especially encyclopedia of inventions  Selain tentang penemu, aku juga paling suka membaca biografi tokoh-tokoh besar dunia Berharap suatu hari aku termasuk di dalamnya Sebenarnya sejarah berada di urutan ketiga dala

My Best Day

Gambar
Hari ini kuliah padat sekali, dari pagi hingga ashar. Ba’da ashar, Aku, Nindri, Idzni, Hani, Sartika, dan Desti datang ke masjid Pondok Pesantren Mahasiswa Darul Hikmah untuk menghadiri kajian. Kajiannya tentang ‘Cinta karena Allah’ "Jika engkau memiliki sahabat yang selalu membantumu dalam ketaatan maka genggamlah erat-erat dan jangan pernah engkau lepaskan, karena mencarinya sangat susah dan melepaskannya sangat mudah" Kajian selesai pukul 17.45. Kami bergegas pergi mencari makanan untuk berbuka puasa. Aku dibonceng Hani, Nindri dengan Idzni, dan Desti dengan Sartika. Saat sudah hampir tiba di tempat makan yang sudah direncanakan, Mereka bertiga tidak berhenti, malah berbalik ke arah teluk. “mau buka dimana han?” , kataku. 10 menit kemudian, “mau kemana sih han, kok jauh amat?” , kataku. Hani tetap tidak menjawab. Mungkin mereka punya tempat makan recommended yang baru, pikirku. Azan maghrib berkumandang. Akhirnya kami berhenti di sebua

Prosa Mini : Bunga-Bunga Cahaya Berkembangan

Malam yang dingin, Aku beranjak dari tempat dudukku, menyudahi kegiatan di depan laptop, menginput laporan kasus hari ini. Waktu menunjukkan pukul 20.00, belum terlalu malam untuk menikmati udara luar. Aku segera menyambar sweater merah mudaku dan bergegas keluar rumah. Hari ini adalah hari terakhirku di Nusa Tenggara Timur, tempatku mengabdi sebagai dokter PTT. Aku menyusuri jalan setapak, jalan yang harus kutempuh untuk menuju Danau Alo. Danau terindah yang ada di daerah ini. Danau yang dikelilingi oleh ratusan bunga anggrek berwarna mutiara, yang jika malam hari menjelma menjadi bunga-bunga cahaya berkembangan. Danau yang menjadi tempatku menepi dari kepenatan selama kurang lebih setahun ini. Aku menatap langit, bintang-bintang berserak dengan indah di langit gagah. Ada cahaya mungil mengelilingiku, sekelompok kunang-kunang cantik. Dua hal yang paling aku sukai sejak kecil, bintang dan kunang-kunang. Ini adalah hari spesialku. Kau pernah berkata, “Jika kau mendapati b

Apakah Kau Pernah Merasakan

Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali mendapat nasihat itu Padahal kau sudah pernah dengar sebelumnya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali mendengar hadits itu Padahal kau sudah pernah hafal sebelumnya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali mengerti tafsir itu Padahal kau sudah pernah mempelajarinya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Saat seakan-akan kau baru pertama kali terpesona oleh siroh Rasulullah SAW Padahal kau sudah pernah membacanya Apakah kau pernah merasakan Bagaimana bahagianya Terharu oleh kasih sayang Allah Mungkin itulah yang saat ini aku rasakan Aku tidak bisa menjelaskannya Rasanya seperti kagum untuk yang pertama kalinya Padahal sebelumnya juga pernah kagum Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta berkali-kali Aku jatuh cinta pada islam berkali-kal