Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Stase Anestesi

Gambar
Welcome to Stase Anestesi Yap. Sudah hampir 3 minggu saya berada di Stase Anestesi.  Tak terasa saya dan teman-teman sudah menginjak stase ke-7 dari semua stase.  Itu berarti 2 stase lagi berada di Metro kemudian kembali ke Bandar Lampung. Mari kita flashback dulu pada kejadian hari pertama di Stase Anestesi. Hari pertama kami sekelompok dimarahi konsulen karena terbalik-balik mengenai nilai volume tidal, volume cadangan inspirasi, cadangan ekspirasi, dan sebagainya, yang berakibat kami dikembalikan ke dr. Andre, Sp.P untuk kuliah satu hari *padahal itu kan pelajaran IPA Terpadu SMA apa SD gitu ya* Hahaha.. memalukan. Insya Allah setelah ini ngga terbalik-balik lagi. Anestesi itu ilmu tingkat tinggi, kata konsulen kami. Ya benar, semua ilmu ada disini, Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah, Ilmu Kebidanan, dan lain sebagainya. Ilmu kegawatdaruratan dasar pun juga dipelajari disini. Berhubung anestesi merupakan satu-satunya ilmu yang belum pernah ka

Aksi Super Damai 212

Gambar
Bismillah Malam itu, 1 Desember 2016, (Melalui telepon) “Ummi abi berangkat besok?” “Insya Allah” “Iya hati-hati ya mi bi” “Coba mba disini ya. Kalau mba disini pasti ikut” “Iya mi coba aja aku bisa kabur dari coass hehe” Sejak malam itu sampai detik ini, setiap kali saya buka sosial media dan melihat pemeberitaan aksi bela Qur'an, saya selalu meneteskan air mata ber session - session. Mungkin saya tak perlu menjelaskan mengapa, kalian pasti tahu bagaimana perasaan itu. Perasaan haru sekaligus iri, ingin ikut serta berada disana, bergabung dengan mereka, ingin menjadi bagian dari barisan pembela al-Qur’an, menuntut keadilan. Lebih dari itu, saya ingin merasakan indahnya ukhuwah islamiyah di Indonesia. Sungguh, melihat barisan umat muslim yang kokoh amat menyemangati. Saya hanya dapat kirimkan do’a semoga aksi hari itu, 2 Desember 2016 berlangsung dengan penuh keberkahan, keselamatan, dan kelancaran. Tanggal 2 Desember, sembari dinas pagi saya ‘

Short Escape to Way Kambas National Park

Gambar
Two weeks in radiology station makes my free time is more longer than others. So we have a plan to spend our weekend together in Way Kambas National Park. Actually, we had planned this trip since 3 years ago when we were still being college students, but some people (especially our friends-who live in Lampung) who had visited Way Kambas said that the journey was too far and nothing special there. Out of the expectation, they said. So we were thinking twice to go there, moreover we thought that the roads might be poor or bad. Yesterday, my friends and I went to Way Kambas with Nindri and family (They live in Metro) Nindri has an uncle whom works in Way Kambas National Park, precisely in the Suaka Rhino. It is so glad to know that we can enter non-public area, it is Suaka Rhino (Rhino Conservation) We were ready to go since 06.00 a.m and Nindri and family had arrived in Edotel (tempat kos kami), then we (Desti, Ghea, Farida, Idzni, and Me) went together to pick R

Live in the Moment

Orang yang tidak pernah memuji Allah atas nikmat air yang bersih dan segar, ia akan lupa kepada-Nya jika mendapatkan rumah yang megah, kendaraan yang mewah, dan kebun-kebun yang penuh buah-buahan yang ranum. Orang yang tidak pernah bersyukur atas sepotong roti yang hangat, tidak akan pernah bisa mensyukuri hidangan yang lezat dan menu yang nikmat. “ Barangsiapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak. ”  (H.R. Ahmad) Orangtua saya pernah mengatakan, “Jangan sampai kita membayangkan sesuatu yang ingin kita miliki atau belum kita capai sehingga kita lupa dan mengabaikan nikmat yang Allah berikan saat ini.” Begitupun, siapa yang tidak mensyukuri masa sendirinya, ia tidak akan mampu mensyukuri pasangannya. Hehe. There is always something to be thankful for, but there is always something worth fighting for.

Progress

Progress   (noun) definition: a movement toward a goal or to a further or higher stage. “Hal terpenting dalam mencapai tujuan adalah ciptakan kemajuan/progres setiap harinya meskipun sedikit.” (Nasihat dari dr. Oktadoni, pembimbing skripsiku) Bila diterjemahkan secara luas, aplikatif sekali untuk kehidupan sehari-hari. Senada dengan quote “The journey of a thousand miles begins with a single step.” Semangat untuk yang sedang merampungkan skripsinya, especially dear Sarah yang menargetkan selesai sebelum Desember. Enjoy the process. Semoga segera Acc. Do’aku menyertai.

Bulan Bintang

Bulan sedang indah-indahnya beberapa hari terakhir. Stase Penyakit Dalam yang penuh ‘tekanan’ tetapi menyenangkan untuk dijalani selesai sudah. Alhamdulillah. Selamat datang di kehidupan jam 8 pagi dalam hitam-putih Stase Radiologi. Malam ini dan beberapa malam terakhir saya mendapati langit teramat indah dengan purnama bulat penuh serta bintang-bintang yang terhampar di sekelilingnya. Seketika saya teringat cerahnya langit malam, dihiasi bulan dan bintang yang teramat jelas di pantai ujung genteng 6 tahun silam. Dan tentu saja saya jadi teringat indahnya bintang-bintang yang bertaburan di langit Al-Kahfi kala sebelum fajar. Mengingat itu semua tak kuasa senyum tersungging di wajah saya. Ada energi besar disana. Kebahagiaan yang tidak bisa didefinisikan oleh kata-kata. Segala Puji bagi Allah yang telah menciptakan benda-benda langit yang indah dipandang mata. "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang (di langit) dan menjadikannya indah ba

Hanya Aku Buihnya

Gambar
Dulu aku mengira telah wujud benar nubu'at Nabi mulia tentang ummatnya. Bahwa mereka besar jumlahnya namun hanya buih yang tiada artinya. Menjadi santapan yang diperebutkan aneka bangsa dan kuasa di meja perjamuan durjana. Tapi hari ini aku sadar bahwa aku keliru sealpa-alpanya. Sebab yang buih rupanya hanya aku saja. Hari ini melihat mereka berhimpun dalam barisan.. Melantangkan suara hati nuraninya akan cinta pada Rabb dan kalamNya. Aku melihat mereka adalah gelombang raksasa. Yang hanya bergulung dan berdebur semata-mata sebab pengisaran angin oleh Penguasa Alam Semesta. Tak ada makhluq yang dapat membeli insan sebanyak ini dengan harta berapapun juga. Tak ada makhluq yang dapat menggerakkan hati sebanyak ini dengan sedu syahdu apapun juga. Tak ada makhluq yang dapat menjaga keteraturan barisan sebanyak ini dengan kuasa aba-aba sedahsyat apapun juga. Ya benar, mereka gelombang pasang. Dan hanya aku buihnya. Buih yang terus berkubang dalam durhaka pad

Sampai

Daun gugur meramu november menjadi mesin waktu Memutar ingatan rindu pada masa lalu Tak tampak mentari mengawal hari Hanya ada aku yang duduk sendiri Horizon biru menghampar awan saling mendesak Aroma katsiri semerbak menyeruak sesak Tak ada hingar bingar di lubang semut Hanya ada aku yang menyibak kabut Hujan rintik baru saja usai Sahut burung-burung kecil mulai terdengar ramai Embun meneteskan daun pada tepi Hanya ada aku yang merasa sepi Pagi berganti siang Dan siang berganti malam Purnama bersinar berkalam sabar Tak ada bintang berkelip bertutur Hanya ada aku yang berbisik menelisik “Adakah aku akan sampai?” @hanifarania Metro, 3 November 2016

Tunggulah

Bila yang akan kamu tunggu itu sesuatu yang berharga, maka tunggulah.  Karena mungkin tidak akan ada lagi yang demikian.  Karena menunggu itu pun tidak untuk selamanya kan?  Tidak akan menghabiskan seluruh hidupmu kan? Bila yang akan kamu tunggu itu adalah sesuatu yang benar-benar membuat hidupmu akan menjadi lebih baik, maka tunggulah.  Meskipun orang lain kehabisan sabar terhadap kesabaranmu, biarkan saja. Karena kamu lebih tahu tentang dirimu sendiri dan sesuatu yang sedang kamu tunggu itu.  Kamu mungkin bisa mendapatkan pengganti yang lebih cepat, tapi menunggu akan membuat sesuatu menjadi semakin berharga. Bila yang akan kamu tunggu adalah sesuatu yang pasti datangnya, maka jangan ragu untuk menunggu. Karena jarak dalam satuan waktu akan mengajarkan kita bagaimana menahan hawa nafsu, bagaimana kita menahan diri, dan bagaimana kita mengisi waktu dengan hal-hal yang baik selama menunggu. Dalam menunggu, kamu harus membayar dengan waktumu untuk sesuatu yan

Behind the Scene

Saya bahagia menikmati kehidupan behind the scene. Atau kalimatnya bisa diganti dengan saya bahagia menikmati proses kehidupan ini. Kehidupan yang sebenarnya, kehidupan tanpa pernak-pernik. Because happiness is journey not destination. Kita seringkali terkagum-kagum melihat orang-orang sukses, berharap ingin seperti itu, hidup yang serba mudah. Begitupun juga orang-orang seringkali melihat kita dari tampak permukaan luarnya saja. Padahal yang dilihat hanya sebagian saja, bukan seluruh hidupnya. Pengetahuan yang sebagian ini yang seringkali menimbulkan ke-soktahu-an sisanya. Saya belajar dan berusaha untuk tidak men- judge orang dari permukaan luarnya saja, karena saya percaya setiap orang melalui kehidupan dengan prosesnya masing-masing. Di era tanpa batas, menggunjingkan kehidupan orang lain menjadi tren terutama di kalangan wanita. Saya memiliki sahabat di SMA, sebut saja namanya Yaya, yang sifatnya patut ditiru; Disaat teman-teman lain sedang sekedar

Jangan Berhenti

Dan meskipun bebintang tak nampak di langit malam ini Jangan berhenti percaya bahwa ia selalu ada Dan meskipun harapmu belum terkabul untuk saat ini Jangan pernah berhenti berdo’a Dan kerikil yang menghalangi jalanmu Dan debu yang merabunkan pandangmu Jangan biarkan hal-hal kecil menggoyahkan tujuan yang besar Jangan pernah berhenti percaya bahwa kau hampir sampai “Jika aku jatuh cinta, aku ingin jatuh cinta dengan damai. Yang ketika kutahu dia menujuku, aku tenang karena dia melalui jalan yang benar. Yang ketika aku menyambutnya, dia bahagia karena aku berada di pintu yang seharusnya.” -@wadiandini

Goodbye Sunrise

Gambar
Sudah 2/9 minggu berada di stase yang baru. Semoga belum telat untuk mengucapkan welcome to stase interna. Sebenarnya, stase penyakit dalam ini adalah stase yang amat saya tunggu-tunggu. Karena bagi saya, penyakit dalam ini adalah stase yang paling kompleks, komprehensif, paling muter otak, dan paling banyak kesempatan mendapatkan ilmu. Robbii zidnii ‘ilma warzuqni fahma. Seperti judul blog ini, k ehidupan selama menjadi coass penyakit dalam mungkin merupakan kehidupan the real coass . Setiap hari harus sudah siap sebelum azan shubuh, sehingga setelah azan shubuh berkumandang, segera sholat kemudian berangkat untuk follow up pasien yang jumlahnya lumayan banyak sebelum konsulen datang. Membelah pagi. Rembulan masih bersinar. Sehingga selama sembilan minggu kedepan kami mungkin tidak akan melihat matahari terbit. Stase ini juga merupakan stase yang paling banyak jaga UGD nya, satu-satunya stase yang ada konferensi di setiap pekannya, serta stase dengan konsulen

Sepanjang Hidup

Bismillah Saya sempat memiliki persepsi yang keliru ketika lulus sekolah. Ketika target hafalan al-Qur’an dan target kompetensi pelajaran sudah terlampaui saya pikir itu adalah tujuan yang telah tercapai. Karena selama sekolah saya selalu bertekad untuk menyelesaikan daftar target-target dan sudah cukup puas dengan menceklis target yang telah tercapai. Ternyata saya salah besar. Saya menyadari ada kemiripan antara menghafal Qur’an dan belajar. Keduanya merupakan proses seumur hidup. Meskipun ada waktu yang membatasi misal kelulusan, capaian kompetensi, ataupun sudah hafal 30 juz, Sungguh itu bukanlah hasil akhir melainkan permulaan untuk menjadi semakin dekat dan lebih dekat. Dan sungguh itu merupakan awal untuk semakin memahami dan lebih memahami. Menghafal al-Qur’an dan mencari ilmu merupakan salah satu diantara media yang membuat kita semakin membangun kedekatan dengan Allah SWT. Saya mendapat nasihat yang amat baik dari sebuah buku, “Sebenarnya saa

Welcome to Stase THT

Bismillah. Semua coass yang sudah pernah melewati stase THT di RS Ahmad Yani tentu sudah tahu bagaimana rasanya bertemu dengan dokter spesialis THT yang amat ramah, cerdas, humoris dan suka bercerita. Jangan salah, pasien THT banyaaak sekaliii. Ilmu yang diberikan dokter HY, Sp. THT juga banyaak sekalii dan membuat saya menjadi semakin merasa belum tahu apa-apa. Sempat terlintas juga bagaimana kalau saya menjadi dokter spesialis THT saja. Hahaha.. begitulah saya, ketika di stase obgyn, saya sudah bertekad ingin menjadi spesialis obgyn saja, ketika di stase anak juga begitu, ketika di stase saraf pun ingin menjadi spesialis saraf. Selain ilmu yang kami dapatkan di stase ini, setiap hari dokter HY akan bercerita mengenai pengalamannya semasa dahulu yang menginspirasi kami. Dan yang tak pernah absen dari pertemuan kami adalah masing-masing kami akan ditanyai beliau mengenai pasangan alias pacar, yang semakin hari maka pertanyaannya akan semakin mendetail. Pertama

Menjadi Asing

Teringat pesan murabbi suatu hari, “Ada apa ya sebenarnya dengan rumah sakit?” “Beberapa kakak-kakak kalian yang aktivis di lembaga keislaman saat di kampus kok ya sekarang berubah, sedih ya, ada yang mulai meninggalkan liqo karena alasan sibuk, ada yang sudah punya teman spesial, ada yang sudah mulai pakai make up.. Anehnya hal itu memang terjadi dari tahun ke tahun. Ummi harap kalian jangan ya, cobalah kalian lihat nanti, apa sih yang sebenarnya terjadi di rumah sakit” , ujar ummi sedikit tertawa. “Huhuhu.. jadi takut ummi, insya Allah kami tidak akan seperti itu ummi, do’akan kami ya mi” , ujar kami kompak. Secara tidak langsung itulah janji dan tekad kami yang terpatri; untuk tetap istiqomah kapanpun dan dimanapun. Izinkan kami untuk terjaga selalu di jalan-Mu ya Allah. Seingat saya itu adalah percakapan terakhir kami sebelum ‘dimutasi’ ke Metro. Salah satu hari tersedih adalah hari itu. One of the best part of my life adalah berada dalam lingkaran itu, ketika ummi

Hikmah Pendengaran

Di stase saraf, saya banyak menyaksikan pasien stroke dengan penurunan kesadaran. Dokter saya mengajarkan untuk melakukan breaking bad news tidak di depan pasien meskipun pasien tersebut sedang koma. Karena kabar yang buruk dapat membuat keadaannya semakin memburuk. Beliau juga selalu berpesan kepada keluarga pasien yang sedang kritis, “Ibu, pasien ini meskipun tidak sadar tetapi dapat mendengar. Dapat mendengar namun tidak dapat berespon. Jadi alangkah baiknya jika orang-orang tersayang selalu berada di sekitarnya, membisikkan do’a-doa dan semangat agar keadaannya membaik. Itulah mengapa meskipun koma terkadang air mata tetap dapat mengalir dari matanya sebagai respon terhadap pendengarannya” “..Dan Dia jadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (akal fikiran), nemun sedikit sekali kamu yang bersyukur.”(QS. As-Sajadah : 9). “..Sesungguhnya  pendengaran dan penglihatan dan hati semuanya itu akan di minta pertanggung jawabannya.. “ (QS Al-Isro : 36) Dalam

Coass Saraf Part 3

Bismillah Mulai pekan kemarin jaga malam menjadi hanya seorang diri, tidak lagi berdua. Dua malam terakhir saya jaga malam, jumlah pasien baru dalam semalam berturut-turut 5 dan 6. And see.. malam ini sudah ada 8 pasien baru yang datang dan 1 pasien plus. Sepertinya bakat ‘pembawa’ itu memang benar ada.  Malam ini rekor ruang saraf menjadi full bed . Terisi penuh :'''''') Pengalaman jaga malam kali ini, semalaman nggak tidur. Stay up all night, alone. Pasien memanggil setiap 5 menit. Saya mondar-mandir di koridor mungkin ada 20 kali-an.  Sampai-sampai ada keluarga pasien yang menghampiri untuk memberi roti sama buah, sempat nolak tapi dipaksa, terharu, tetapi saya nggak ingat siapa, maklum setengah sadar. Kemudian saya jadi teringat orang-orang dan media yang merendahkan dan menyudutkan dokter, mungkin mereka tidak tahu rasanya coass.  Tetapi sejujurnya saya nggak ambil pusing juga sih apapun kata orang. Hehe. Sedih saja melihatnya, ngg

Coass Saraf Part 2

Di dunia coass ada istilah bakat pembawa. Entah ini memang beneran atau enggak, antara mitos atau fakta. Dahulu kala kakak tingkat yang sudah coass terlebih dulu selalu bilang. “Nanti pasti ada coass pembawa dan ada coass penolak dek. Kalau coass pembawa lagi jaga wah pasien barunya akan ramai nian.” Kemudian saya teringat ketika di obgyn saya sudah dicap teman-teman sebagai coass pembawa. Ketika jadwal saya jaga, dalam semalam pasien selalu banyak. Pernah suatu malam saat saya jaga ada 8 ibu melahirkan dan esoknya ada 8 ibu yang melahirkan secara caesar. Kata kakak bidan belum pernah dalam sehari yang melahirkan dan caesar sebanyak itu. Demikian juga yang dicap bertanggung jawab atas full bed (kamar habis) nya bangsal obgyn adalah ketika saya dan partner jaga saya kala itu, farida sedang jaga malam. Paginya ketika mereka dinas, they said,  “ Wah pasien banyak banget nih pastinya farida sama rania yang jaga malem” Hehehe, ntah harus bahagia atau sedih. Ketika di sta

Welcome to Stase Saraf

Alhamdulillah stase anak berakhir tepat seminggu yang lalu dan saat ini sudah hampir seminggu saya menjadi coass stase saraf. Kemarin ada diskusi menarik dengan seorang teman tentang (saya menyebutnya) sindrom coass. Ya, tentang keinginan coass untuk menemukan kasus-kasus yang aneh dan langka dan kaitannya dengan tujuan coass itu sendiri. Terbersit pertanyaan, "Apakah nantinya saya akan menghadapi kasus yang variatif di fasyankes tingkat pertama? Berapa jumlah kasus aneh yang akan saya hadapi di puskesmas? Apakah saya sudah amat siap menjadi dokter yang menangani 144+ penyakit dasar yang ada di puskesmas?"  Kemudian timbul lagi pertanyaan, "Saya sebenarnya ingin menjadi dokter seperti apa? Apa yang saya cari di coass ini sebenarnya?" Faktanya di lapangan nanti, kita belum tentu menemukan dan dituntut untuk menatalaksana kasus yang ‘aneh’. Melainkan kita dituntut untuk mampu mendiagnosis dan menatalaksana penyakit-penyakit sesuai dengan kompetensi

Resensi Film: Rudy Habibie

Gambar
Kemarin malam saya dan Hani menyaksikan film Rudy Habibie . Saya merekomendasikan film ini untuk ditonton, terutama untuk anak bangsa. Film ini menceritakan kisah hidup Habibie dari kecil hingga masa mudanya. Sebelumnya juga saya telah menonton serial Cinta Habibie di Mata Najwa Pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan Rudy Habibie dalam film ini antara lain adalah: Pesan Ayahanda ketika Habibie masih berusia 5 tahun: " Lihat Rudy, mata air itu, indah bukan.. Jadilah seperti mata air, mata air yang jernih, yang bersih, jika mata air itu jernih maka tanah di sekelilingnya pun akan subur dan baik. Jika seseorang itu baik, maka orang-orang di sekelilingnya juga akan baik. Tetapi jika mata air itu kotor, keruh maka tanah sekelilingnya tidak akan baik." Pesan Ibunda ketika Habibie sedang dilanda masalah dan ingin pulang, “Rudy, mata air yang kotor jika diaduk-aduk akan tambah keruh. Sabar... Biarkan kotoran itu mengendap, hingga yang mengalir adalah yang jernih

Ramadhan Kareem

Ramadhan kariim. Dear all moslem in the world, selamat berburu kebaikan tak terhingga di bulan ramadhan. Semoga target-target ramadhan tahun ini tercapai bahkan terlampaui dan semoga ramadhan tahun ini lebih baik dibandingkan ramadhan yang lalu aamiin. Tak terasa sudah seminggu lebih dinas di ruang neonatus. Ruangan yang melatih kepekaan. Kalau di ruang anak biasanya, “dok.. tolong anakku demam, anakku muntah, anakku BAB cair, anakku kejang, mba infusnya abis, bu kok anak saya keluar merah-merah ya” Kenangan yang berharga di ruang anak, terutama menangani pasien gawat, berkesan karena harus menghadapi dua individu, pasien anak yang gawat dan ibu pasien yang sangat khawatir. Kalau di ruang neonatus, bayi-bayi mungil ini tinggal seorang diri di dalam inkubator. Kita yang menjaganyalah yang harus mengamati secara intens, memeriksa tanda-tanda vital setiap 3 jam sekali, 2 jam sekali, 1 jam sekali sampai 15 menit sekali. Membuatkan susu setiap 3 jam, memeriksa dan m

Waktu yang Terus Berlalu

Ramadhan sebentar lagi, haru dan bahagia bergemuruh di dalam dada. Menyambut tamu yang agung, bulan yang mulia. Ya Allah sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan aamiin. Ramadhan ini adalah ramadhan pertamaku berada di rumah sakit sebagai co ass. Yang nasib tentang lebarannya entah bisa pulang atau tidak belum dapat dipastikan. Ramadhan mengingatkanku pada masa kecil. Dimana pada dua minggu terakhir ramadhan seluruh cucu nenek dan mbah sudah mudik ke rumah nenek. Nggak bisa dibilang mudik sih karena rumah nenek masih di jakarta timur. Tapi kebersamaan saat sahur, kegiatan di siang hari, berbuka, dan tarawih, sampai menjelang hari raya benar-benar melekat di dalam ingatan. Hihi akhir-akhir ini sering melow mengingat masa-masa kecil yang amat bahagia dahulu. Detik demi detik terus bergulir tanpa mengenal kata tunggu. Aku yang sudah dewasa secara usia ini, masih belum percaya telah beranjak sejauh ini. Teman-temanku satu persatu telah lebih dahulu menggenapkan set

Coass Pediatric Part 1

Gambar
Alhamdulillah 10 minggu di Stase Obgyn selesai sudah. Sebenarnya belum bisa move on but life must go on. Hari pertama dan hari kedua di Stase Anak saya masih belum bisa beradaptasi. Namun pada hari ini, hari ke-5 di Stase Anak, saya mulai bisa beradaptasi dan mulai menyukai keseharian di Ruang Anak. Senang rasanya karena setiap hari bertemu dengan anak-anak. Namun sedih rasanya melihat anak-anak yang kesakitan dan tak berdaya. Berada di Stase Anak menjadi tantangan tersendiri karena tidak semua anak kooperatif ketika diperiksa. Ada anak yang menangis ketika stetoskop menyentuh badannya, dibenarkan infusnya, bahkan ada yang sudah menangis ketika melihat sosok jas putih memasuki pintu kamar mereka. Namun ada juga anak yang anteng dan ceria ketika diperiksa. Jadi, tantangan yang pertama dari stase ini adalah bagaimana mengambil hati anak kecil, bagaimana masuk ke dalam dunianya, dan bagaimana agar tidak ditakuti. Tantangan yang kedua dari stase ini adalah bel

Coass Obgyn Part 3

Gambar
Bismillah Time runs so fast Tak terasa sampailah kami di minggu ke-10/10 stase obgyn. Terharu rasanya karena saya merasa nyaman berada di obgyn. Dokter-dokter yang super care, bidan-bidan yang baik hati, dan teman-teman yang kooperatif. Sungguh pengalaman yang luar biasa sekali bisa bantu menolong 9 persalinan, meskipun ada bagian-bagian sedih pada saat menolong bayi anencephali, bayi hidrocephalus, bayi labiopalatoshizis, dan ibu eklampsia. Betapa luar biasa perjuangan seorang ibu. Semoga semua kesedihan berganti kebahagiaan. Sungguh kita sama sekali tak bisa bersandar pada harta dan kecerdasan, melainkan pertolongan Allah lah yang menentukan. wa man yattaqillaha yaj'allahu makhroja Akan sangat rindu dengan Stase Obgyn beserta orang-orang di dalamnya. Say "See you sunshine mama kerja dulu" in every morning First day in Obgyn when we were slim The most tiring day was be on duty on sunday My favorite little thing in VK is bathing the ba

Coass Obgyn Part 2

Bismillah. Sepertinya cerita di obgyn terlalu banyak jika harus diceritakan satu persatu. Saya bersyukur mendapatkan kasus yang bervariasi setiap harinya. Hari ini saya akan menceritakan pengalaman jaga malam saya yang bertepatan dengan hari kartini. Tanggal 20 April, pukul 20.00 WIB saya dan Farida sudah sampai di RS Ahmad Yani untuk jaga malam. Hujan deras dan petir susul menyusul kala itu. Rutinitas jaga malam yakni operan pasien, follow up , cek infus, kontrol DJJ, dan injeksi obat telah rampung kami laksanakan pada pukul 22.00 WIB Pukul 24.00 WIB telepon berdering. Yap pasien baru dari UGD. Selang 15 menit, telepon kembali berdering untuk pemberitahuan yang sama, ada pasien baru dari UGD. Dua pasien datang bersamaan pada pukul 12.30 WIB Satu dari mereka saya ambil sebagai pasien saya. Seorang ibu berusia 43 tahun hamil anak ke-4.  Saat itu baru 10 menit setelah saya mengantarkan ibu ke kamarnya, kemudian keluarganya menghampiri saya dan mengatakan ib